WORKSHOP DIT SDM DITJEN KUATHAN KEMHAN T.A 2018
Rabu, 28 Februari 2018PEMBUKAAN WORKSHOP
Pada Tanggal 27 Februari 2018 Dit SDM Ditjen Kuathan Kemhan melaksanakan Workshop dengan Tema “ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PRAJURIT TNI “. Workshop Dit SDM Ditjen Kuathan Kemhan di buka oleh Direktur Sumber Daya Manusia Brigjen TNI Sumardi. Dir SDM mengucapkan selamat datang dan terima kasih serta apresiasi yang tinggi, kepada seluruh peserta workshop. semoga kehadiran peserta sekalian, dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi positif bagi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Kemhan dan TNI.
Manajemen Sumber Daya Manusia (human resources management) bertujuan untuk pendayagunaan, pengembangan, penelitian sumber daya manusia yang ada agar dapat dikelola secara efektif dan efesien. pada dasarnya, manajemen adalah upaya mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi sebagai proses untuk mencapainya diperlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang konsisten, dan pengendalian yang berkelanjutan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efesien dan efektif.
Harus kita sadari bahwa aspek Manajemen SDM Prajurit TNI merupakan masalah yang sangat penting bagi organisasi TNI namun kondisi sekarang ini adanya ketidakseimbangan komposisi personel dalam sruktural organisasi khususnya penumpukan personel berpangkat perwira tinggi dan kolonel di seluruh jajaran TNI, karena ketidakcukupan ruang jabatan dihadapkan dengan jumlah personel yang ada. aspek lain yang cukup menonjol adalah masalah pembinaan karier. konsep the right man on the right place belum terwujud karena belum didukung dengan sistem pembinaan karier yang akuntabel. pada perspektif organisasi, pembinaan karier harus menempatkan perwira-perwira terbaik pada jabatan-jabatan strategis sehingga tugas-tugas organisasi dapat tercapai secara optimal.
dinamika perkembangan organisasi yang sedemikian cepat kurun waktu 10 tahun terakhir, menjadikan keseimbangan antara intake personel dengan pengakhiran ikatan dinas tidak lagi sesuai dengan format pembinaan karier yang digunakan. ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan organisasi tni memikul beban personel yang berlebihan hingga kurun waktu yang cukup lama. kita sadari bahwa makin tinggi level jabatan makin sedikit personel yang mengawaki, artinya tidak semua perwira akan mencapai posisi puncak (top leader).
salah satu permasalahan adalah pembinaan kekuatan personel TNI khususnya masalah kelebihan perwira berpangkat perwira tinggi dan kolonel di seluruh jajaran TNI. kelebihan perwira tinggi dan kolonel sebenarnya sudah terdeteksi dini mulai berlakunya Undang-undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang tentara nasional indonesia dan dengan dihapusnya Dwi Fungsi ABRI dimana terjadi influx yang berpangkat kolonel ke dalam sturktur organisasi TNI. namun sejak tahun 2009 terjadi pemisahan alamiah secara gradual yang berakhir pada tahun 2012 karena mereka memasuki masa purna bhakti. oleh karena itu, penghapusan Dwi Fungsi ABRI sudah tidak berpengaruh terhadap masalah kelebihan kolonel dan perwira tinggi sejak tahun 2009 sampai saat sekarang.
saat ini ada kelebihan pati di jajaran TNI sejumlah 141 orang (22,2% dspp), yang meliputi 63 orang Pati TNI AD, 45 orang Pati TNI AL dan 37 orang Pati TNI AU. sedangkan untuk kelompok kolonel, TNI kelebihan 790 orang (22,6%) yang meliputi 469 orang kolonel TNI AD, 214 kolonel TNI AL dan 140 kolonel TNI AU. dengan demikian kondisi tersebut bukan hanya berpengaruh terhadap personel secara individu, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap sistem pembinaan satuan TNI secara keseluruhan.
oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah menyeluruh dan permanen agar permasalahan tersebut tidak berakibat lebih buruk bagi pembinaan kemampuan TNI yang dituntut untuk lebih profesional dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks.
kegiatan workshop ini mengambil tema “menuju komposisi personel ideal” merupakan tema yang sangat tepat sebagai dan langkah upaya pemecahan masalah dan memberikan rumusan alterntif solusi pembinaan SDM TNI untuk mewujudkan organisasi yang sehat sehingga dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal dengan berbagai dinamika perkembangan dan bentuk ancaman ke depan yang semakin kompleksitas dan berat. kegiatan workshop ini akan membahas mengenai perhitungan Masa Dinas Dalam Pangkat (MDDP) dan Masa Dinas Perwira (MD) berdasarkan rasio Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP), dan perhitungan penyiapan kader khususnya kolonel dan perwira tinggi serta langkah-langkah yang tepat dalam memecahkan permasalahan yang ada.