LITBANG PEMANFAATAN GRAFIT SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PERTAHANAN (INDHAN)

Wednesday, 31 July 2024

Kemandirian Indhan akan dapat terwujud bila ketersediaan bahan baku industri dapat disediakan dengan memanfaatkan potensi sumber daya mineral yang ada di Indonesia. Saat ini hampir seluruh bahan baku Indhan masih impor untuk mendukung produksi diantaranya senjata ringan, kendaraan tempur dan Munisi Kaliber Kecil (MKK). Kekayaan alam kita seperti Aluminium, Tembaga, Nikel dan lain-lain memiliki potensi yang besar untuk pemenuhan bahan baku bila di kelola dengan baik. Transisi energi yang bersih dan bebas emisi karbon, adalah dengan memanfaatkan mineral Grafit. Mineral Grafit merupakan bahan baku pembuatan baterai Lithium Ion, nosel roket, saluran udara anti ledakan untuk kendaraan tempur (ranpur) serta Personal Protective Equipment (PPE) seperti rompi anti peluru.

Bidang SDAB Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan terdorong melakukan litbang pemanfaatan grafit untuk mendukung Pertahanan Negara dan percepatan terwujudnya kemandirian Indhan. Kegiatan litbang dilaksanakan pada tahun 2022 menggunakan metode campuran (Mixed Method) dengan tahapan kegiatan terdiri dari studi literatur, Focus Group Discussion (FGD), survey lapangan, uji laboratorium dan Seminar dengan lokus di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dan Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.Hasil uji laboratorium dengan analisis petrografi dan analisis Raman Spectroscopy menunjukkan bahwa grafit di Sulawesi (Kolaka) lebih berkembang (kualitas lebih baik) dibanding grafit di Kalimantan (Sanggau). Berdasarkan analisa batuan di Sulawesi, mineral yang teridentifikasi terdiri atas muskovit, grafit, kuarsa dan kalsit. Spektrum karbon relatif lebih rendah dibandingkan dengan spektrum grafit. Tekstur batuan di Sulawesi berstruktur schistose, berbentuk kristal anhedral (tidak sempurna) dan seperti jarum. Hasil uji XRD menunjukkan kualitas grafit di lokus Kalimantan dan Sulawesi pada posisi puncak grafit rata- rata 3,35 Å dan 3,36 Å menandakan terbentuk melalui proses grafitisasi yang sempurna sehingga memiliki kualitas yang baik.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu rekomendasi bagi Kementerian/Lembaga terkait dalam pengambilan Kebijakan terkait Mineral Kritis dimana grafit bersama 44 unsur mineral lainnya termasuk dalam mineral kritis dan diharapkan mampu memproteksi mineral mineral tersebut bagi kepentingan nasional serta memperbaiki kebijakan yang bersifat lintas kewenangan antara K/L.

Dokumentasi Kegiatan Litbang Pemanfaatan Grafit Sebagai Bahan Baku Industri Pertahanan

 

 




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia