RANCANG BANGUN ANTI DRONE PUS IPTEKHAN BALITBANG KEMHAN
Friday, 26 July 2024Kabalitbang Kemhan Marsda Haris Hariyanto, S.I.P. didampingi Brigjen DR. I.E. Djoko Purwanto, S.E., M.M dan Marsma S. Arief Hardoyo, S.T., M.IT., M.Sc. berkunjung ke Bandar Udara Khusus Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur pada hari Selasa 23 Juli 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan secara langsung Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada perkembangan dan kemajuan serta aplikasi peralatan sistem pertahanan yang diharapkan nantinya akan digunakan dilingkungan Kemhan dan TNI.
Monitoring dan evaluasi Anti Drone ini merupakan salah satu bentuk implementasi kontrol antara output yang telah dicapai dengan Design Requirement And Objective (DR&O) yang telah direncanakan sebelumnya sehingga tahapan Litbang sesuai dengan Technology Readiness Level (TRL) dan konsep Central of Exelent Litbang Pertahanan dapat diwujudkan dan meningkatkan Industri pertahanan.
Brigjen DR. I.E. Djoko Purwanto, S.E., M.M. mengatakan bahwa peralatan Anti Drone ini wajib dimiliki oleh militer modern sebagai akibat dari semakin pesatnya evolusi teknologi drone yang digunakan secara luas. Kegiatan Litbang rancang bangun Anti Drone yang dilakukan oleh Balitbang dan PT. Eka Bina Sarana merupakan langkah antisipatif untuk menghadapi semakin tingginya kebutuhan peralatan Anti Drone yang dibutuhkan oleh TNI di masa depan.
Senada dengan hal tersebut dipertegas oleh Marsma S. Arief Hardoyo, S.T., M.IT., M.Sc. kegiatan uji dinamis peralatan Anti Drone yang merupakan hasil kegiatan dengan mitra Litbang PT Eka Bina Sarana bahwa peralatan anti-drone merupakan Peralatan yang dinamai High Mobility Manpack Anti-drone System (HMAS) dirancang untuk digunakan secara taktis di medan pertempuran. HMAS dirancang dengan mengedepankan segi mobilitas, efektifitas, kesederhanaan dalam pengoperasian dan perawatan, dan biaya produksi yang relatif lebih rendah. Dalam medan pertempuran taktis, HMAS mampu menganalisis spektrum frekuensi, memblokir transmisi video, dan jamming terhadap sinyal kontrol drone lawan dalam jarak efektif 800 meter.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT Eka Bina Sarana, Nico Lolanda berkesempatan untuk menjelaskan secara langsung terkait manfaat serta tantangan dalam penerapan dan pemanfaatannya drone terhadap aplikasi disemua sektor dan dampak ancaman yang dimungkinkan terhadap sistem pertahanan. Nico Lolanda sangat mengapresiasi upaya kaloboratif antara Balitbang Kemhan sebagai salah satu unsur govermen dibidang Litbang dengan PT Eka Bina Sarana sebagai unsur Bisnis dalam menjadikan teknologi Anti Drone sebagai solusi bagi tantangan sistem Pertahanan kedepan.
Dari informasi yang diperoleh tahapan kegiatan rancang bangun Anti Drone ada beberapa tahapan yang dilalui seperti Conseptual Design, design requirement, design reviuw pada Design Spectrum Analyzer, Design Antenna dan Design Drone Jamming. Sedangkan pada manufacture Modul Jamming / Modul Anti Drone meliputi Antena Jamming dan Design Integration Anti Drone. Perlatan Anti Drone ini disamping dilakukan pembuatan design juga dilakukan uji spectrum untuk melihat apakah peralatan yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang akan diperoleh.
Perangkat anti-drone modern memang menawarkan solusi komprehensif untuk mengidentifikasi, mengintersepsi, dan menetralisir ancaman evolusi drone depan, sehingga dapat meningkatkan performa keamanan dan perlindungan terhadap alutsist. Turut mendampingi dalam peninjauan monitoring dan evaluasi Anti Drone yaitu Kolonel Tek AR Panca, S.E., Letkol Tek Eko Sujatmoko, ASN, Sumiyati, Pelda Atho Sadjali dari Balitbang Kemhan sedangkan dari PT Eka Bina Sarana Farida Yuliah, Uman dan Hidul.