SEMINAR LITBANG TUGAS-TUGAS TNI YANG STRATEGIS PADA LIMA TAHUN KE DEPAN

Wednesday, 23 October 2019

Jakarta, Rabu (23/10/2019). Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan menyelenggarakan seminar Litbang Tugas-Tugas TNI yang Strategis Pada Lima Tahun ke Depan, yang dilaksanakan di Rupatama Lantai V Gedung Ir. H. Djuanda Kantor Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Seminar dihadiri oleh Sesbalitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, sekaligus membuka seminar mewakili Kabalitbang Kemhan, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksamana Pertama TNI Arief Harnanto, S.T., M.Eng., Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Si. (Han), M.Sc., Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, S.E., S.T., M.Si. (Han), para pejabat di lingkungan Balitbang Kemhan dan undangan. Sebagai narasumber adalah Kolonel Laut (K) Amin Amrullah, B.Sc. dari BAIS TNI, Kolonel Laut (E) Teguh Prasetyo, S.T., M.SOC.Sc., dari Srenum TNI, Kasubbid Sismet Bid Doksismet Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan Amel Zen, S.T., M.Si. (Han), dan sebagai moderator Kabid Doksismet Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan Kolonel Tek Basuki Rahmat P. Sianturi, M.B.A..

Kabalitbang Kemhan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sesbalitbang Kemhan mengatakan, bahwa tugas-tugas TNI yang strategis pada lima tahun ke depan tentunya tidak lepas dari fenomena potensi ancaman terhadap NKRI yang didefinisikan menjadi dua jenis, yaitu ancaman belum nyata dan ancaman nyata. Ancaman belum nyata adalah perang terbuka antar negara dan ancaman yang nyata diantaranya adalah ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam dan kerusakan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perampokan dan pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang siber dan intelijen serta peredaran penyalahgunaan narkoba.

Lebih lanjut Kabalitbang menjelaskan, bahwa ancaman nyata pada saat ini yang memerlukan perhatian serius adalah ancaman terorisme dan radikalisme serta bencana alam. Terorisme dan radikalisme saat ini menunjukkan trend aktivitas yang bersifat lintas negara dan berskala regional maupun global. Oleh sebab itu, dalam menghadapi terorisme dan radikalisme diperlukan suatu upaya kolektif dan kolaboratif dari seluruh stakeholder di dalam negeri dan kerjasama dan kolaborasi secara ketat dengan seluruh kementerian/ lembaga terkait dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat.

Mengakhiri sambutannya, Kabalitbang Kemhan mengucapkan terima kasih kepada pembicara, moderator dan undangan yang telah meluangkan waktunya demi kepentingan bangsa dan negara. Kepada seluruh pendukung kegiatan dan panitia pelaksana seminar ini, kami ucapkan terima kasih atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya hingga sampai pada tingkat pelaksanaan seminar hari ini.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia