FOCUS GROUP DISCUSSION DAN EXHIBITION “PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTAHANAN DALAM RANGKA PEMERATAAN TEKNOLOGI DI WILAYAH NKRI”
Wednesday, 3 April 2019Bandung (2/4/2019), Negara Indonesia yang berada dalam posisi geostrategi pada hakekatnya bagaimana mengembangkan kekuatan termasuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dalam menghadapi dan menangkal ancaman tantangan hambatan dan gangguan , memerlukan upaya maksimal dan progresif dalam membangun ketahanan nasional. Membangun industri pertahanan merupakan upaya untuk membangun Negara yang kuat melalui penguatan teritori.
Balitbang Kemhan , Institut Teknologi Bandung dan PT. LAPI ITB bekerja sama menyelenggarakan acara Focus Group Discussion dan Exhibition “Pengembangan Industri Pertahanan Dalam Rangka Pemerataan Teknologi di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Acara ini diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 2 April 2019 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung.
Acara FGD ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Bapak Miming Miharja dan menghadirkan dua orang Keynote speaker, yaitu Dr. Anne Kusmayati selaku Kabalitbang Kemhan dan Prof. Krishna S. Pribadi selaku Guru Besar ITB. Dalam Keynote speaker Kabalitbang Kemhan menyampaikan kegiatan Focus Group Discussion ini diharapkan mampu menghasilkan ide dan pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam mendorong pengembangan industri pertahanan di wilayah NKRI. Pembangunan industri pertahanan merupakan tidak hanya jawaban atas penciptaan dan pemerataan lapangan kerja, namun juga dapat menumbuhkembangan semangat bela Negara. Mari kita satukan langkah agar kedepan kita mampu membangun industri pertahanan yang dapat mensejajarkan atau bahkan lebih maju dari bangsa lain di dunia.
Acara ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Diektur Rekayasa Umum dan Harkan PT.PAL Indonesia (Persero) Bapak Sutrisno ; Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia Bapak Dr. Gita Amperiawan; Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. PINDAD Bapak Ir. Ade Bagdja, dan Ketua PUSTEKHANKAM Institut Teknologi Bandung Bapak Djarot Widagdo serta satu orang penanggap utama Bapak Dr. Eddy Lhut Siahaan.