SEMINAR PEMBUATAN PROTOTIPE PESAWAT TERBANG TANPA AWAK (PTTA) RAJAWALI 350 DAN 720
Monday, 6 March 2017Jakarta, Rabu (01/03/2017). Balitbang Kemhan dalam hal ini Puslitbang Alpalhan menyelenggarakan seminar tentang pembuatan prototipe pesawat terbang tanpa awak (PTTA) Rajawali 350 dan 720 yang dilaksanakan di Gedung Ir. H. Djuanda Lantai V Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Acara dihadiri oleh Sekretaris Balitbang Kemhan Laksamana Pertama TNI Ir. A. Budiharja Raden, Kapuslitbang Alpalhan Brigadir Jendral TNI Abdullah Sani, pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Bhinneka Dwi Persada serta Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Sebagai pembicara dari PT Bhinneka Dwi Persada Bapak Ir. Durmanto, Bapak Ir. Mudjijanto, dan Bapak Ir. Lukman Hakim Samboja serta moderator Kolonel Lek Samwil Rudia dari Puslitbang Alpalhan.
Kegiatan seminar diawali sambutan dari Kabalitbang Kemhan yang diwakili oleh Kapuslitbang Alpalhan menyampaikan, bahwa litbang ini diharapkan menjadi media pembelajaran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya peneliti dalam upaya menambah pengalaman dan peningkatan kualitas peneliti di bidang pengetahuan teknologi dan keterampilan pesawat tanpa awak berjenis rotary wing maupun fix wing, sehingga akan memperkaya dan melengkapi kebutuhan pengamatan dan pengawasan wilayah kedaulatan di masa mendatang.
Lebih jauh Kabalitbang Kemhan menjelaskan, bahwa kedua PTTA ini berbeda jenis yaitu R-350 adalah PTTA berbasis rotary wing atau berbentuk helicopter sedangkan PTTA 720 berbentuk fix wing. PTTA R-350 ditujukan untuk menjawab kebutuhan pesawat pengintai yang dapat dioperasikan dari KRI, sehingga memerlukan kemampuan untuk lepas landas secara vertikal. Sedangkan PTTA R-720 adalah pesawat terbang yang direncanakan untuk menjawab misi pengintaian dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan durasi terbang yang cukup lama sekitar 20 jam terbang. Kedua jenis pesawat ini diharapkan memiliki kemampuan membawa payload sesuai misinya yang berupa kamera pengintai dengan link komunikasi untuk pengendalian maupun untuk mengirimkan hasil pengamatannya.
Mengakhiri sambutan penutupan seminar, Kabalitbang Kemhan berpesan kepada tim litbang untuk segera menindak lanjuti hasil seminar untuk dijadikan bahan evaluasi dan penyempurnaan agar lebih menjaga obyektifitas dan realitas dalam penelitian. Tidak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada nara sumber, penanggap, peserta undangan dan tim litbang yang telah menyampaikan gagasan, pendapat dan pemikirannya dalam kegiatan ini.