DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DUNIA METAVERSE
Tuesday, 21 January 2025Metaverse, sebuah dunia virtual yang terhubung dan imersif (berkesan mendalam), telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir. Konsep ini menawarkan pengalaman yang jauh melampaui interaksi digital biasa. Bayangkan sebuah dunia di mana kita dapat bekerja, bermain, dan bersosialisasi dengan orang lain dari seluruh dunia seolah-olah kita berada di ruangan yang sama. Dengan teknologi seperti VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality), batas antara dunia nyata dan dunia virtual semakin kabur, membuka peluang baru yang tak terbatas.
Sumber: Merza Gamal Peluang Inovasi dan Eksperimen Pemasaran dengan Metaverse. https://www.kompasiana.com/merzagamal6905/628da39bf1f2980dd31db8c2/peluang inovasi -dan-eksperimen-pemasaran-dengan-metaverse
Dampak positif/peluang metaverse. Potensi metaverse sangat besar kala disikapi dengan tepat dan benar. Potensi tersebut antara lain: bidang ekonomi, metaverse membuka peluang bisnis baru tak terbatas, mulai dari penjualan barang virtual hingga penyelenggaraan acara virtual, semua dapat dilakukan di dalam metaverse (digital). Dalam bidang pendidikan, metaverse dapat merevolusi dunia pendidikan melalui pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik, bahkan, siswa dapat melakukan eksperimen sains secara virtual atau mengunjungi museum dunia secara real-time, dan semua dapat dijangkau dari dalam rumah atau dimanapun mereka berada
Dampak negatif/tantangan metaverse. Dibalik segala potensinya, metaverse juga membawa sejumlah tantangan. Tiga tantangan utama dari metaverse antara lain: masalah privasi dan keamanan data, penyebabnya adalah dalam dunia virtual yang begitu terbuka, data pribadi kita menjadi sangat rentan terhadap serangan siber; selanjutnya masalah ketergantungan yang berlebihan pada metaverse juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan sosial kita. FOMO (Fear of Missing Out) yang berlebihan dalam dunia virtual dapat menyebabkan stres dan isolasi sosial.
Sumber: Tegar Pramulya, “Metaverse Dinilai Bisa Lebih Berbahaya dari Media Sosial” https://kumparan.com/tegar-pramulya/metaverse-dinilai-bisa-lebih-berbahaya-dari-media sosial-1xe4thJhEKF/full
Masalah berikutnya yang perlu diperhatikan terkait metaverse adalah Kesenjangan Digital. Mengingat tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi metaverse, maka hal ini bisa memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.
Kebijakan dan strategi tentang metaverse. Untuk mewujudkan potensi/peluang penuh dari metaverse, diperlukan langkah-langkah yang jelas dan komprehensif:
1.membangun infrastruktur yang kuat untuk mendukung perkembangan metaverse, seperti jaringan internet yang cepat dan stabil;
2.mengeluarkan kebijakan/regulasi yang kuat untuk mengatur transaksi virtual, hak cipta, dan perlindungan konsumen dalam metaverse, dari segala bentuk penyalahgunaan;
3.menciptakan kondisi yang menjamin kepastian bahwa teknologi metaverse ini dapat diakses oleh semua orang, melalui kerjasama pemerintah dan perusahaan teknologi guna menyediakan infrastruktur yang memadai dan terjangkau, serta memberikan pelatihan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal.
Kebijakan dan strategi untuk mengatasi tantangan/dampak negatif metaverse:
1.mempersiapkan tiap kemungkinan ngubah cara hidup atau kebiasaan Masa depan metaverse masih penuh dengan ketidakpastian. Namun, satu hal yang pasti adalah teknologi ini akan terus berkembang dan mengubah cara kita hidup. Oleh karena itu, kita perlu bersiap menghadapi perubahan ini dengan bijak. Penting untuk mengembangkan literasi digital yang kuat agar kita dapat bernavigasi dengan aman dan bijaksana di dunia metaverse.
Sebagai penutup, metaverse adalah sebuah inovasi yang sangat menjanjikan, namun juga penuh tantangan. Dengan pengelolaan yang tepat, metaverse bisa menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Namun, kita juga perlu waspada terhadap potensi dampak negatifnya. Dengan pendekatan yang seimbang antara optimisme dan kewaspadaan, kita dapat memanfaatkan potensi metaverse secara maksimal sambil meminimalkan risikonya. Tulisan ini disusun oleh Kol. Caj. Mohadib seorang Peneliti Madya yang sehari-hari bertugas di Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan.