FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) STUDI PENGELOLAAN KOMPONEN PENDUKUNG SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PERTAHANAN NEGARA

Wednesday, 16 October 2024

Puslitbang Sumdahan melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Studi Pengelolaan Komponen Pendukung Sumber Daya Manusia Untuk Pertahanan Negara pada tanggal 16 Mei 2024, bertempat di The Rich Jogja Hotel Daerah Istimewa Yogyakarta. Focus Group Discussion (FGD) dibuka oleh Kapuslitbang Sumdahan Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait, S.E., M.Pd dengan tema Pengelolaan Komponen Pendukung Pertahanan Negara Sebagi Aktualisasi Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan dan Ancaman Global, dengan menhadirkan narasumber: Prof. Dr.Armaidy Armawi. M.Si Kaprodi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM, Dewo Isnu Broto Imam Santoso, SH Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Istimewa Yogyakarta, KPH.H. Yudanegara,Ph.D Kepala Biro Tata Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Setyo Budi Prabowo Kepala Museum

Sandi BSSN Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai penanggap diundang dari beberapa instansi yaitu: Kasi Ter Korem 072/Pamungkas, Wadir Intel Polda DIY, Wakil Ketua Apindo DIY, Kabag Pemerintahan Biro Tata Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, Koordinator Kader Bela Negara, Asisten Kepala Museum Sandi BSSN DIY, Asisten Kaprodi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM Sebagai hasil diskusi FGD didapatkan bahwa:

  1. Perkembangan global: VUCA dan kemajuan TIK, komputer dan transportasi menciptakan dunia yg tidak pasti, kompleksitas permasalahan dan ancaman tidak hanya militer, juga nonmiliter dan hibrida, sehingga turut mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat dan dunia.

  2. Secara historis para founding fathers kita berpendapat bahwa stabilitas negara menjadi penting untuk dipertahankan melalui pertahanan, kesejahteraan, pendidikan dan kedaulatan, masyarakat akan membela negara dengan sendirinya jika mereka sejahtera dan berpendidikan, Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem hankamrata TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Indonesia memiliki potensi besar yang tidak dimiliki oleh negara lain, potensi itu terdiri dari suku yang beragam, penduduk, pulau, budaya, agama, sumber daya alam, dan bahasa.

  3. Ancaman bagi pertahanan negara terdiri dari ancaman militer/tradisional, ancaman nirmiliter, ancaman hibrida.

  4. Dalam mendukung pertahanan dan keamanan negara, Polda DIY selaku komduk telah berkoordinasi, bekerjasama dan berkolaborasi dengan Pemda dan masyarakat untuk menciptakan ketertiban di lingkungan dalam bentuk Program Pemolisian Masyarakat.

  5. Dalam membangun sistem informasi data komponen pendukung yang perlu diperhatikan: kemananan, kerahasiaan, perawatan/pemeliharaan, pengawakannya dan ketepatan penggunaan tehnologinya yang mengikuti regulasi dari Kemkominfo, BSSN dan walidata baik di pusat dan di daerah sehingga bila terjadi permasalahan akan lebih cepat penanganannya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia