KEGIATAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BALITBANG DAN PT PERMATA GLOBAL MANDIRI TENTANG LITBANG BERSAMA HYDROGEN FUEL CELL BERBASIS AMONIA

Wednesday, 15 January 2025

Kabalitbang Kemhan Mayjen TNI Heru Sudarminto, S.I.P., M.Sc., memimpin penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Penelitian dan Pengembangan bersama Hydrogen Fuel Cell Berbasis Amonia dengan PT Permata Global Mulia (PGM) yang diwakili oleh Direktur Utama, Bapak Vincent Chandra Fong pada hari Kamis 3 Oktober 2024. Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Kabalitbang Kemhan, Gedung Soepomo, Lantai 2, Balitbang Kemhan, Jakarta. Penandatanganan PKS ini bertujuan untuk memulai penelitian dan pengembangan teknologi hydrogen fuel cell berbasis amonia sebagai alternatif energi terbarukan. Kerja sama ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin terbatas, serta mengembangkan solusi teknologi yang dapat diterapkan untuk mendukung operasional TNI dan ketahanan energi nasional.Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Balitbang Kemhan, para Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, serta pejabat struktural lainnya, termasuk Kepala Bidang Puslitbang Sumdahan dan Kepala Bagian Sekretariat Balitbang Kemhan. Dalam sambutannya, Mayjen TNI Heru Sudarminto mengungkapkan bahwa penandatanganan perjanjian ini merupakan bagian dari upaya Balitbang Kemhan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas penelitian yang dihasilkan, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan Alutsista (alat utama sistem senjata) dalam negeri. Selain itu, kerja sama ini juga sejalan dengan visi Kemhan dan TNI untuk membangun ekosistem riset dan inovasi yang mendukung kemandirian industri pertahanan Indonesia, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.Kerja sama ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi kolaborasi riset teknologi tinggi lainnya di masa depan. Melalui penelitian bersama ini, kedua pihak berkomitmen untuk menghasilkan laporan riset yang berisi rekomendasi teknis dalam pengembangan dan penerapan teknologi hydrogen fuel cell berbasis amonia. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan lebih mudah untuk disimpan dan diangkut dibandingkan dengan hidrogen murni. Selain itu, amonia sebagai bahan bakar dapat diproduksi menggunakan sumber daya alam domestik Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, dan mengurangi emisi karbon.

Hydrogen fuel cell berbasis amonia diharapkan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan operasional, termasuk menyediakan pasokan listrik untuk Base Transceiver Station (BTS) di pulau-pulau terluar dan daerah terpencil Indonesia, yang selama ini mengalami kesulitan dalam akses energi. Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan dapat tercipta solusi energi yang lebih efisien, berkelanjutan, dan mampu mendukung pertahanan negara. “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menciptakan inovasi yang mendukung ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat pertahanan negara. Ini merupakan langkah maju menuju kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan energi, sekaligus mendukung upaya Indonesia untuk menjadi negara yang lebih berdaulat dalam industri pertahanannya,” ujar Mayjen TNI Heru Sudarminto.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia