LOGISTIK: KEKUATAN TAK TERLIHAT DI BALIK KEMENANGAN PERTEMPURAN
Tuesday, 19 November 2024Ketika berbicara tentang pertempuran atau operasi militer, perhatian kita sering terfokus pada strategi yang cerdas, perwira heroik, atau persenjataan canggih. Namun, ada satu faktor krusial yang jarang dibahas, tetapi sebenarnya menjadi kunci di balik setiap kemenangan, yaitu “logistik”. Logistik tidak dapat memenangkan pertempuran, tetapi tanpa logistik yang andal, pertempuran tidak akan bisa dimenangkan. Tanpa dukungan logistik yang tepat, sebuah pertempuran mungkin dapat dimulai dengan semangat tinggi, tetapi besar kemungkinan berakhir dengan kekalahan karena kekurangan pasokan dan kurangnya persiapan yang matang.
Sejarah telah menunjukkan betapa pentingnya peran logistik dalam menentukan hasil pertempuran. Misalnya, selama Perang Dunia II, Sekutu berhasil melancarkan Operasi Overlord—pendaratan di Normandia—yang merupakan invasi laut terbesar dalam sejarah. Keberhasilan ini hanya mungkin terjadi berkat persiapan logistik yang luar biasa, termasuk pengiriman jutaan ton persediaan, seperti amunisi dan makanan, untuk mendukung ribuan tentara di medan pertempuran. Sebaliknya, dalam kampanye militer Napoleon ke Rusia pada tahun 1812, kegagalan logistik menjadi penyebab utama kekalahan pasukan Prancis. Kekurangan makanan dan pakaian yang sesuai untuk menghadapi musim dingin Rusia membuat ribuan tentara Prancis tewas, meskipun strategi militer mereka dianggap kuat (Kompas.com). Tanpa persediaan yang cukup untuk menahan kondisi ekstrem, kekuatan pasukan terus melemah, dan mereka tidak mampu mempertahankan posisi di tengah lingkungan yang sangat keras
Sumber: https://misterexportir.com/pengertian-logistik/
Jadi, apa sebenarnya logistik itu? Secara sederhana, logistik adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya. Dalam konteks militer, logistik mencakup seluruh kegiatan yang memastikan pasukan memiliki cukup amunisi, makanan, bahan bakar, peralatan, dan bahkan waktu istirahat untuk menjaga stamina tempur. Logistik juga berperan penting dalam pemilihan rute, perencanaan distribusi, dan prediksi kebutuhan berdasarkan situasi medan pertempuran. Tanpa logistik yang kuat, pasukan akan kekurangan sumber daya vital, menyebabkan ketahanan dan daya tempur melemah di tengah medan perang.
Hal di atas senada dengan artikel penelitian dari Kurniawan Firmuzi Syarifuddin “Kajian Buku: Abdul Haris Nasution (1965) “Fundamentals of Guerrilla Warfare”, yang menyimpulkan diantara 10 pokok-pokok perang gerilya terdapat pernyataan yang mengungkapkann pentingnya peran logistik dalam perang gerilya. Dalam pokok-pokok ke 7 disebutkan “Perang Gerilya Berpangkal Dalam Rakyat”, selanjutnya dijelaskan bahwa, Perang gerilya dapat berjalan karena rakyat turut membantu, merawat, menyembunyikan, dan mengadakan penyelidikan untuk keperluan perang. Rakyat juga dapat berkontribusi sebagai organisasi pendukung pasukan gerilya, terutama dalam menyediakan logistik, akomodasi, transportasi, hingga hiburan. Supaya dapat berjalan lancar, maka perlu dibangun suatu struktur tersendiri yang menjadi penghubung antara gerilya dengan rakyat, terutama untuk dapat mengkomunikasikan segala kebutuhan dukungan yang diperlukan.
Keberhasilan logistik pada masa kini tidak hanya bergantung pada barang atau persediaan, tetapi juga pada koordinasi manusia dan teknologi. Di era modern, teknologi memegang peran vital dala m mempercepat proses logistik. Dengan bantuan teknologi seperti GPS, AI, dan Big Data, manajemen logistik kini menjadi lebih efisien dan akurat. Dalam operasi militer, teknologi ini membantu komandan mendapatkan informasi real-time, memonitor pergerakan pasukan, dan memastikan ketersediaan peralatan dengan cepat dan tepat.(mhdb).