PERSIAPAN FLIGHT TEST WEAPONIZED DRONE DI LAPANGAN PUSDIK ARMED BATU JAJAR BANDUNG.
Friday, 18 October 2024Marsma TNI S. Arief Hardoyo, ST, M.IT, M.Sc berkunjung di Lapangan tembak Pusdik Armed Batu Jajar Bandung, pada tanggal 30 s.d 1 Oktober 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan secara langsung persiapan flight test Weaponized Drone, guna mengawasi, dan memastikan bahwa pelaksanaan Litbang ini apakah sudah sesuai dengan rencana baik Design Requirement And Objectives (DR & O), System Requirement Review (SRR), System Design Review (SDR), requirement standart yang telah ditetapkan, baik tahapan litbang berbasis engineering dengan output tangguh, lincah dan handal dari sisi persyaratan umum, taktis dan teknis sehinngga dapat dijadikan sebagai salah satu alutsista dilingkungan Kemhan dan TNI.Persiapan flight test ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pengawasan dan kontrol dalam penguasaan teknologi di bidang pembangunan ekosistem riset dan inovasi drone yang dipersenjatai dihadapkan dengan output yang telah di capai antara konseptual desain yang sedang direncanakan, Requirement dan referensi serta kaidah-kaidah standar dalam perhitungan dan simulasi yang dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya Weaponized Drone yang benar-benar sesuai engineering yang pada gilirannya dapat meningkatkan sistem pertahanan. Persiapan flight test ini juga merupakan salah satu penguasaan teknologi drone yang selalu berevolusi dari masa ke masa sesuai kebutuhan Kemhan dan TNI saat ini, begitu juga dengan pemanfaatannya yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sipil bergeser menjadi kepentingan militer. Pemanfaatan drone sebagai peralatan militer yang didukung teknologi canggih diperlukan reserve engineering yang disesuaikan requirement dilingkungan TNI, sehingga Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan mencoba dan berupaya melakukan akselerasi penguasaan teknologi guna mengembangkan Mission System Tactical Combat yang sangat dibutuhkan TNI.Dilihat dari fungsinya TNI membutuhkan Weaponized Drone sebagai future target untuk mendukung tugas OMP sehingga Opsreq yang berisi persyaratan keandalan (reliability), kemampuan adaptasi (adaptability), daya tahan (sustainability) dan kemampuan kerjasama Ops (interoperability) sesuai dengan kebutuhan organisasi skadrone UAV yang merupakan kunci hubungan evolusi antara riset dan inovasi untuk meningkatkan daya saing menuju keberhasilan perwujudan Weaponized Drone menjadi Alutsista tangguh di masa depan.
Persiapan flight test ini sejalan dengan transformasi sistem kelitbangan yang inklunsif dan berkelanjutan, bersinergi meneguhkan keberpihakan pada peningkatan kualitasi riset dan inovasi melalui peningkatan berbasis engineering untuk kemandirian pertahanan yang mampu diproduksi dalam negeri sebagai peralatan yang mampu mendukung tugas pokok TNI dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Turut mendampingi dalam persiapan flight test Weaponized Drone yaitu Kabid Daya Gerak Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan, yaitu Letkol Cpl Rudy Indartono, ST., Puguh Adi Satriyo, ST. M.Han., Sumiyati, S.Sos. Dari Personel SAS Aero Sishan, Adhy Purwanto, Robby Azhari Ahmad, Reza Jatnika dan M. Ihsan Fauzi.