BIRO TATA PEMERINTAHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI LOKASI KUNJUNGAN PUSLIBANG SUMDAHAN
Wednesday, 16 October 2024Dalam rangka melengkapi data penyusunan naskah litbang Studi Pengelolaan Komponen Pendukung Sumber Daya Manusia Untuk Pertahanan Negara Puslitbang Sumdahan mengadakan kunjungan ke Biro Tata Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh Kapuslitbang Sumdahan Brigjen TNI Afson Riswandi Sirait, S.E., M.Pd pada tanggal 15 Mei 2024, yang diterima oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan (Kabiro Tapem) KPH.H. Yudanegara, Ph.D.
Kabiro Tapem menyampaikan data kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diproses dan digunakan untuk keperluan komponen pendukung dengan seizin gubernur. Terkait dengan data kependudukan tersebut Daerah Istimewa Yogyakarta telah memiliki data penduduk secara keseluruhnya, tetapi data tersebut tidak dapat memastikan penduduk asli atau pendatang serta tidak lengkap untuk profesinya pada saat ini. Sehingga bila data ini akan digunakan untuk kepentingan data komponen pendukung dapat dipastikan masih perlu data dari instansi atau satker lainnya. Artinya tidak dapat mengandalkan data penduduk dari Biro Tapem saja, masih perlu melaksanakan komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif dengan instansi atau satker lain.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota budaya dan kota pelajar sehingga memiliki program yang khusus dalam melaksanakan bela negara sebagai dasar untuk pembentukan komponen pendukung. Program yang dimiliki seperti Jaga Warga, Satlinmas dan Polisi RW serta program Ibu Memanggil merupakan program yang sangat efektif untuk mengajak seluruh warga bekerja sama berupaya menghindari dan menghadapi berbagai gangguan dan ancaman.
Sifat-sifat dasar bela negara tersebut merupakan sifat dasar yang harus dimiliki oleh warga atau penduduk pada umumnya sebagai komponen pendukung, dan seperti kita ketahui dari hasil kunjungan membuktikan bahwa penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memiliki sifat dasar itu tinggal bagaimana kita yang berkepentingan dapat memanfaatkan data warga kota budaya tersebut.