BEDAH BUKU SARANA MEMPERLUAS CAKRAWALA ILMU BAGI ANGGOTA BALITBANG KEMHAN
Monday, 19 August 2024Dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hateknas) ke-29 pada tanggal 10 Agustus tahun 2024, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan pameran riset dan inovasi atau Indonesia Research and Innovation Expo (INARI Expo) 2024. Lokasi pameran berada di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno BRIN, Cibinong, Jawa Barat, mulai tanggal 8 hingga 11 Agustus 2024.
Pada pameran INARI Expo 2024 di Cibinong tersebut diselenggarakan berbagai kegiatan seperti: talk show di beberapa main stage dan mini stage serta ruang tertutup; launching hasil riset; workshop dengan berbagai tema; business meeting; bimbingan teknis; bedah buku; science talks; nonton bersama; dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
Seluruh kegiatan di atas dapat diikuti oleh para pengunjung dari berbagai kalangan dan instansi secara cuma-cuma. Tema dari Hateknas tahun 2024 ini adalah “IPTEK dan Inovasi dalam Industri Kreatif di Era Revolusi Industri 4.0”, sehingga para peserta yang hadir walau memiliki bidang dan jenis tugas maupun usaha/profesi yang berbeda-beda, tetap berupaya menyesuaikan dengan tema yang ditetapkan.
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian dalam pameran INARI Expo 2024 tersebut adalah Bedah Buku yang menghadirkan para penulis terkenal dengan tema dan judul-judul terkait Hateknas 2024, dua diantaranya adalah:
Buku pertama berjudul, ASEAN Maritime Security: The Global Maritime Fulcrum in the Indo-Pacific. Buku ini disusun oleh dua editor: Khanisa, S.IP, MA dan Faudzan Farhana, SH, LLM, yang sehari-hari bekerja di Pusat Riset Politik BRIN.
Secara keseluruhan buku ASEAN Maritime Security ini berisi pembahasan tentang, berbagai isu strategis seputar keamanan maritim dalam konteks bagaimana Indonesia berusaha menerapkan visi Global Maritime Fulcrum (GMF)-nya, serta mengevaluasi dampaknya di tingkat regional/ASEAN. Visi GMF dinyatakan oleh Presiden Jokowi guna memfokuskan kembali paradigma pembangunan Indonesia dengan mengutamakan aspek maritim di Indo-Pasifik. Terdapat lima pilar pembangunan maritim di Indo-Pasifik, yaitu: budaya maritim; manajemen sumber daya maritim; pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim; diplomasi maritim; dan pertahanan maritim. Dampak utama dari pelaksanaan visi dalam lingkup regional adalah hal-hal yang terkait dengan Penetapan Agenda Maritim Regional.
Dalam mempromosikan pemahaman tentang tantangan yang dihadapi dalam menerapkan GMF dan menguraikan dampak multifasetnya di kawasan, buku ini berusaha menyelami visi maritim Indonesia, pengaturan maritim di lingkungan ASEAN, serta kepentingan Indonesia dalam hal: ekonomi politik terkait sektor maritim, isu keamanan strategis, diplomasi maritim, dan dinamika kekuatan regional terkait.
Buku ini berguna bagi para akademisi dan pembuat kebijakan dalam studi maritim, hubungan internasional, dan studi regional, yang berkaitan dengan politik dan dinamika kekuatan di Indonesia dan ASEAN.
Buku selanjutnya adalah tentang, Politik Hoaks dan Hoaks Politik di Indonesia. Penulis buku ini yakni Ubaidillah, MA, merupakan seorang Periset pada Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN. Kandungan isi buku diuraikan dalam 5 (lima) bagian pembahasan mulai dari bab: Pendahuluan; Disinformasi Sebagai Wacana; Represi, Industrialisasi, dan Politik Pers Indonesia; serta Genealogi Wacana Bahaya Disnformasi.
Pada bagian pendahuluan berisi latar belakang ketertarikan penulis terhadap tema, berawal dari fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil disinformasi. Konten disinformasi terbanyak adalah tentang kesehatan dan politik, khususnya terkait pandemi yakni masalah vaksin dan pengobatan herbal. Disinformasi bidang politik terjadi cukup masif saat Pilpres 2019. Pada saat melakukan pencarian literatur di Google Scholar mengenai hoaks di Indonesia, ternyata sangat sedikit memunculkan karya dalam bahasa Indonesia yang membahas secara mendalam interelasi hoaks dan kekuasaan.
Selanjutnya secara berurutan penulis berusaha menuangkan segenap pemikirannya dari hasil analisis yang dilakukan terhadap fakta dan data terkait hoaks sejak 2020 hingga 2023. Hasil pemikiran ini kemudian disatukan dalam bentuk buku dan diajukan untuk penerbitannya. Setelah mengalami beberapa kali review dan editing terhadap isi dan metodologi yang memakan waktu sekitar setahun barulah pada Maret 2024 buku ini diterbitkan oleh Penerbit BRIN.
Buku ini berguna bagi para akademisi dan pembuat kebijakan dalam studi ilmu sosial dan politik, ilmu budaya, lingkungan strategis, hingga pertahanan nirmiliter. Sebagai hasil karya pertama penulis, buku ini dapat di unduh secara gratis di website penerbit BRIN.
Kegiatan Bedah Buku pada pameran INARI Expo 2024, diikuti oleh Pembina Tk.I IV/b Mistiani, S.Sos, M.Mhan. dan Pembina Utama Muda IV/c Tati Herlia, S.IP, MM. Keduanya merupakan Pejabat Fungsional Eselon III Analis Pertahanan Negara Madya Set Balitbang Kemhan, yang ditempatkan di Puslitbang Strahan dan Puslitbang Sumdahan. Demikian sekilas ulasan kegiatan Bedah Buku yang telah diikuti, hal ini merupakan salah satu cara memperluas cakrawala ilmu bagi anggota Balitbang Kemhan pada umumnya dan para Pejabat Eselon III pada khususnya.