Riset dan Teknologi: Korelasi InaRI Expo dan Pekan Litbang Pertahanan
Wednesday, 14 August 2024Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun ini kembali menggelar pameran Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2024 menjadi salah satu bentuk apresiasi bagi inovator dengan ide baru dan cemerlang. Dengan mengusung tema “Research and Innovation for Better Future,” bertujuan mendorong kolaborasi dalam inovasi, pertukaran teknologi, ide, dan pengalaman, serta menginisiasi proses komersialisasi produk riset dan inovasi. InaRI Expo yang digelar selama 4 hari, mulai 8 – 11 Agustus 2024 di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, menjadi panggung bagi periset, inovator, dan industri untuk mempresentasikan produk dan ide-ide baru kepada publik, pemangku kepentingan, dan industri.
Gelaran Inari Expo 2024 menjadi rangkaian puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-29. InaRI Expo pameran riset dan inovasi terbesar di Indonesia, memberikan peluang emas bagi pengembangan industri melalui bisnis, transfer teknologi, dan jaringan profesional. Pameran ini mendorong kemajuan industri, menghubungkan pelaku industri dengan inovasi terkini, dan mendukung perkembangan industri masa depan. Menghadirkan lebih dari 60 pembicara dari para ahli, praktisi, pemangku kepentingan, influencer dari dalam dan luar negeri dan lebih dari 200 peserta pameran yang terdiri dari perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang, termasuk energi, maritim, digital, kesehatan, makanan, lingkungan hidup, kendaraan listrik, serta pendidikan.
Pekan Litbang Pertahanan TA. 2022 diselenggarakan oleh Balitbang Kemhan dari tanggal 11-12 Agustus 2022 di lapangan Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu Jakarta Selatan. Hadir pada acara Pembukaan Pekan Litbang Pertahanan TA. 2022 antara lain pejabat Kemhan, pejabat TNI, BRIN, KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), Dirut Indhan (Industri Pertahanan) dan Perguruan Tinggi.
Pekan Litbang 2022 terdiri dari tiga kegiatan pokok yakni pertama, kegiatan Lomba Karya Inovasi Pertahanan yang diikuti oleh 131 peserta. Kedua, kegiatan pameran produk- produk hasil litbang pertahanan yang diikuti oleh 40 peserta dari Balitbang Kemhan, Brin, Dislitbang Angkatan, Perguruan Tinggi, BUMN dan BUMS. Ketiga, kegiatan seminar yang mengangkat 2 topik yakni pertama: “Strategi Kebijakan Belanja Pertahanan Untuk Mengoptimalisasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional” dan topik yang kedua : “Transformasi Pengembangan Roket R-Han 450 Menuju Peluru Kendali Pertahanan Indonesia” yang berisi tinjauan dan analisa teknologi serta konsep-konsep baru mengenai penggunaan kekuatan militer terus mendorong inovasi teknologi pertahanan.
Disamping itu juga membahas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menghasilkan teknologi baru dan penerapan inovatifnya dalam pertahanan, network centric warfare (ncw), pertahanan dunia maya, dan otomatisi alutsista semuanya adalah contoh tentang bagaimana pergeseran paradigma dalam sains dan urusan militer atau perpaduan beberapa bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menciptakan alat baru pertahanan yang semuanya berawal dari kegiatan penelitian dan pengembangan.
Kemandirian industri pertahanan nasional dibangun di atas tiga pilar yaitu interkonektivitas industri pertahanan dengan Balitbang, pelibatan swasta dalam rantai produksi dan distribusi produksi industri pertahanan, serta koordinasi antar institusi terkait. Dalam rangka memproduksi alat peralatan pertahanan dan keamanan yang inovatif maka konektivitas antara industri pertahanan nasional dengan Balitbang mutlak diperlukan, yang mencakup divisi litbang internal industri pertahanan serta institusi lainnya, termasuk
perguruan tinggi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang melakukan aktivitas litbang serta dapat didayagunakan untuk keperluan produksi industri pertahanan.
Hasil litbang Pertahanan yang di pamerkan pada acara Pekan Litbang Pertahanan 2022 diantaranya Radar GCI, Navara, Kendaraan Truk Radar, Ran R-Han 122B, Sentry Gun, Swim Boat, Ran MV2, MCCV, Ran Lab, Sea Radara, Pesawat UAV Male, Senjata (Galting, SMB, SPR 20) dll. Diadakannya Pekan Litbang Pertahanan merupakan wujud kemandirian alutsista, termasuk dampak dari security dilemma, kebanggaan dan gengsi nasional karya anak bangsa. Acara tersebut memamerkan hasil ciptaan suatu produk litbang pertahanan yang state of the art (the best and most modern of its type atau teknologi yang paling canggih) yang mempunyai keunggulan sekaligus sebagai strategic autonomy (kekuatan penggentar litbang). Pekan Litbang Pertahanan diharapkan dapat menjadi wadah untuk menstimulasi ide-ide inovatif dan kreatif dari perguruan tinggi, lembaga litbang pemerintah dan indhan serta masyarakat dapat menunjang percepatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertahanan.
Dari dua kegiatan Gelaran Pekan Riset dan Teknologi tersebut diatas memberikan gambaran perkembangan Riset dan Teknologi di Indonesia telah mengalami berbagai kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan adanya berbagai inisiatif pemerintah dan kolaborasi dengan sektor swasta dan internasional. Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) yang mengarahkan fokus riset pada sektor-sektor strategis seperti pangan, energi, kesehatan, transportasi, dan teknologi informasi. RIRN bertujuan untuk mengembangkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing nasional.
LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) telah memainkan peran penting dalam mendanai pendidikan dan penelitian di Indonesia. Melalui program beasiswa dan pendanaan riset, LPDP mendukung penelitian berkualitas tinggi yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan nasional. BRIN dibentuk sebagai lembaga yang mengintegrasikan berbagai lembaga penelitian di Indonesia. Ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, efisiensi, dan kualitas riset serta inovasi di tingkat nasional. BRIN juga mendukung sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam mengembangkan teknologi. Demikian juga Balitbang Kemhan telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan koordinasi, efisiensi, dan kualitas riset serta inovasi di tingkat nasional khususnya untuk bidang Pertahanan Negara.
Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan teknologi digital, termasuk e-commerce, fintech, dan startup teknologi. Pemerintah juga mendukung transformasi digital melalui program seperti “Making Indonesia 4.0,” yang bertujuan mempercepat adopsi teknologi industri 4.0. Juga aktif menjalin kolaborasi riset dan teknologi dengan negara lain, baik di tingkat bilateral maupun multilateral. Kerja sama ini mencakup pertukaran peneliti, proyek riset bersama, dan pengembangan teknologi baru yang dapat diterapkan di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, Indonesia juga berinvestasi dalam riset dan pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi. Pemerintah dan sektor swasta bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas dan teknologi dalam sektor ini. Pemerintah juga berinvestasi dalam peningkatan infrastruktur riset, termasuk pembangunan laboratorium, pusat penelitian, dan fasilitas teknologi tinggi di berbagai wilayah Indonesia untuk mendukung aktivitas riset dan inovasi.
Semoga dua kegiatan Nasional, Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) dan Pekan Litbang Pertahanan mempunyai korelasi yang kuat dan bisa menjadi wadah apresiasi bagi inovator dengan ide baru dan cemerlang bertujuan mendorong kolaborasi dalam inovasi, pertukaran teknologi, ide, dan pengalaman, serta menginisiasi proses komersialisasi produk riset dan inovasi secara berkelanjutan.