Pupuk Hayati Nusantara Unhan RI: Inovasi Swasembada Pangan Nasional
Wednesday, 14 August 2024Dengan mengusung tema “Research and Innovation for Better Future”, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pameran Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2024 bertujuan mendorong kolaborasi dalam inovasi, pertukaran teknologi, ide, dan pengalaman, serta menginisiasi proses komersialisasi produk riset dan inovasi. InaRI Expo yang digelar selama 4 hari, mulai 8 – 11 Agustus 2024 di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat menjadi salah satu bentuk apresiasi bagi inovator dengan ide baru dan cemerlang.
Disamping itu gelaran Inari Expo 2024 juga menjadi panggung bagi periset, inovator, dan industri untuk mempresentasikan produk dan ide-ide baru kepada publik, pemangku kepentingan, dan industry serta menjadi rangkaian puncak peringatan Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional ke-29. Pameran riset dan inovasi terbesar di Indonesia ini memberikan peuang emas bagi pengembangan industri melalui bisnis, transfer teknologi dan jaringan professional. Pameran ini mendorong kemajuan industry, menghubungkan pelaku industry dengan inovasi terkini dan mendukung perkembangan industry masa depan.
InaRI Expo 2024 menghadirkan lebih dari 60 pembicara dari para ahli, praktisi, pemangku kepentingan, influencer dari dalam dan luar negeri dan lebih dari 200 peserta pameran yang terdiri dari perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang, termasuk energi, maritim, digital, kesehatan, makanan, lingkungan hidup, kendaraan listrik, serta pendidikan. Pada event InaRI Expo 2024, Unhan RI menghadirkan berbagai produk teknologi antara lain POC Pupuk Hayati Nusantara, Pyronova 0.1, Dried Blood Spot, Capsaicin Spray, Military Paper Shampoo, D-Cam Pasta Penyamaran, Earth Defence, Biodrone/U22 Unhan RI, Center of Gravity, dan Hear Jack.
Keikutsertaan Unhan RI dalam “Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo) 2024”, merupakan kesempatan untuk menampilkan berbagai inovasi dan penelitian yang telah dilakukan, kepada masyarakat luas. Dengan mengikuti event ini menciptakan peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengalaman berharga bagi kadet mahasiswa S1 Unhan RI, dan juga meningkatkan pengembangan riset dan inovasi dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional.
Pupuk cair hayati atau disebut dengan biofertilizer merupakan pupuk yang mengandung mikroorganisme fungsional (bakteri, fungi, dan actomycetes). Apapun namanya, pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup. Pupuk hayati selain mengandung mikroba dapat juga unsur nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) serta unsur mikro lainnya. Kandungan pupuk hayati adalah mikroorganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara, mikroba yang melarutkan hara (terutama P dan K), mikroba- mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman.
Jenis pupuk ini mirip dengan kompos teh, dan bisa dikatakan sebagai kompos teh yang di rekayasa karena hanya mikroorganisme tertentu yang bermanfaat bagi tanah yang digunakan (Vessey JK, 2003). Berdasarkan efek dan jenis mikroorganisme yang berperan, ada beberapa macam pupuk mikrobiologis, yaitu pemicu pertumbuhan tanaman, kompos, fiksator nitrogen, pelarut fosfat dan kalium, serta pemobilisasi fosfor (Budiman, et.al, 2023)
Setiap tanaman memerlukan paling tidak 16 unsur atau zat untuk pertumbuhannya yang normal, dari 16 unsur tersebut, tiga unsur (C,O,H) diperoleh dari udara, dan 13 unsur lainnya diperoleh dari tanah (N, P, K, Ca, Mg, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo). Dari ke-13 unsur tersebut hanya enam unsur yang diambil tanaman dalam jumlah besar (unsur makro) yaitu N, P, K, S, Ca, dan Mg (Marsono, 2002). Unsur hara utama yang banyak dibutuhkan tanaman tetapi jumlah atau ketersediaanya sering kurang atau tidak mencukupi di dalam tanah ialah N, P, dan K. Oleh karena itu ketiga unsur ini ditambahkan dalam bentuk pupuk (Soepardi G. 1983). Tanah dapat didefinisikan sebagai media alami untuk pertumbuhan tanaman yang terdiri atas mineral, material organik dan organisme hidup (Rao,1995).
Aplikasi pupuk kimia yang berlebih dan terus menerus dapat membawa dampak negatif terhadap kondisi tanah dan lingkungan (Saraswati, 1999). Namun kenyataannya, pertanian modern sangat bergantung pada penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida untuk meningkatkan hasil panen. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif tersebut, maka pupuk organik yang mengandung mikrobiologis (pupuk hayati) dapat dijadikan sebagai alternatif dari penggunaan pupuk kimia (Aryantha, et.al., 2004).
Pupuk mikrobiologis bukanlah pupuk biasa yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Pupuk mikrobiologis bekerja melalui aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk mikrobiologis tersebut. Jasad-jasad renik itu lah yang bekerja sesuai dengan manfaatnya masing- masing. Mikroorganisme tersebut, ada yg punya manfaat untuk menambat Nitrogen dari udara, menguraikan fosfat dan kalium yang terdapat dalam tanah, sehingga molekul senyawa fosfat atau kalium yang besar itu diuraikannya menjadi senyawa Phospat dan Kalium sederhana, yang bisa diserap oleh tanaman (Vessey JK. 2003).
Tanpa mikroorganisme ini, senyawa fosfat atau kalium yang terdapat dalam tanah, tidak akan bisa diserap oleh tanaman. Disamping itu ada juga mikroorganisme yang memproduksi zat pengatur tumbuh, atau memproduksi zat anti hama. Mikroorganisme dalam pupuk mikrobiologis mengembalikan siklus nutrisi alami tanah dan membentuk material organik tanah. Melalui penggunaan pupuk mikrobiologis, tanaman yang sehat dapat ditumbuhkan sambil meningkatkan keberlanjutan dan kesehatan tanah (Vessey JK. 2003).
Disamping itu terdapat jenis mikroorganisme yang punya kemampuan menguraikan bahan organik, sehingga sangat bagus dimanfaatkan untuk mempercepat proses pengomposan dan jenis-jenis mikroorganisme yang dapat menyerap logam berat, sehingga sangat bagus dimanfaatkan untuk proses bioremediasi lahan yang tercemar logam berat (Vessey JK. 2003).
Seperti diuraikan diatas, ada banyak mikroorganisme tanah yang punya “keahlian” masing-masing. Tapi, penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dan berlebihan, dapat mematikan mikroorganisme yang tadinya berada secara alami dalam tanah. Karena itu, pada tanah-tanah yang sudah miskin mikroorganisme, pemberian pupuk hayati merupakan salah satu cara terbaik dan penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia (Musnamar, 2003). Selain itu penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat meningkatkan kesehatan tanah, memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman (Wu SC, Zh Cao, 2005).
Selain itu penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat meningkatkan kesehatan tanah, memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman (Wu SC, Zh Cao, 2005). Salah satu pemanfaatan mikroorganisme atau mikrobiologis ini, seperti yang disinggung diatas, adalah dalam pembuatan pupuk kompos. Apabila kemudian pupuk kompos ini diperkaya dengan mikroorganisme dengan fungsi-fungsi yang lain, maka pupuk yang dihasilkan dapat disebut sebagai Pupuk Organik Hayati, dan akan sangat bagus diaplikasi dilahan-lahan yang marginal (Wu SC, Zh Cao, 2005). Aplikasi pupuk yang mengandung mikoriza dan bakteri pengikat N (Azotobacter choococum), bakteri pelarut P (Bacillus megaterium) dan bakteri pelarut K (Bacillus mucilaginous) terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays) (Wu SC, Zh Cao, 2005).
Pupuk Hayati Nusantara merupakan jenis pupuh hayati juga. Uji lapangan telah dilakukan oleh tim Pupuk Nusantara Universitas Pertahanan (UNHAN) Satuan Pelaksana (Satlak) Elang Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk kepada petani di Desa Sempulang Kecamatan Tanah Grogot. Kabupaten Paser dalam program Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-44 tahun 2024. Di Desa Sempulang. Distribusi pupuk Nusantara menjadi fokus utama untuk mendukung hasil panen yang optimal bagi para petani. Dari pusat produksi, pupuk ini disalurkan dengan cermat ke lahan-lahan pertanian anggota kelompok tani, memastikan ketersediaan tepat waktu dan jumlah yang memadai.
Anggota kelompok tani yang mayoritas berkebun sayur, turut dilatih dalam pembuatan pupuk dengan biaya murah, cara yang mudah dan dengan bahan-bahan sederhana. Pelatihan kepada petani agar mereka mempelajari teknik aplikasi yang efektif serta dosis yang tepat sesuai jenis tanaman yang ditanam. Dalam kegiatan ini, dilakukan pemantauan secara berkala dilakukan untuk memastikan pupuk digunakan dengan efektif. Tim juga melakukan evaluasi untuk menilai efisiensi penggunaan pupuk dalam meningkatkan produktivitas Perkebunan Sayur. tujuan proyek ini adalah untuk tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal serta berharap bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dapat menekan kelangkaan pupuk dan mengurangi biaya usaha tani dari kebutuhan pupuk! hasilnya meningkat dan mensejahterakan keluarga kelompok Tani.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Maniis juga bekerja sama dengan Unhan RI dalam terobosan pembuatan pupuk nusantara atau pupuk organik cair (POC) untuk para petani yang tergabung dalam kelompok tani (POKTAN) di wilayah Maniis, Kampung Sukagalih, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta,Jawa Barat. Cara pembuatan pupuk POC mudah, murah, sederhana dan ramah lingkungan serta sangat cocok dengan semua jenis tanaman.
Pupuk nusantara dibuat dari bahan-bahan yang ada di alam, terdiri dari daun lantoro, daun kelor untuk pupuk kandungan unsur nitrogen, jerami padi dan ampas kelapa kandungan unsur pospor, Kandungan kalium menggunakan dari buah-buahan yang udah busuk difermentasi dengan menggunakan mikroba. Pembuatan mikroba dari serasah daun-daun yang sudah lapuk, kemudian diambil dan dikasih bekas kentang atau nasi, kemudian difermentasi selama 7 hari.
Semoga upaya yang dilakukan tim Unhan melalui POC Pupuk Nusantara ini dapat mendorong pencapaian swasembada pangan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara masif.