Balitbang Hasilkan Solar Cell Drone dengan kemampuan Vertical Take Off Landing (VTOL)
Monday, 5 August 2024Sebagai salah satu bagian dari Set Balitbang Kemhan yang mempunyai tugas untuk mengembangkan kompetensi SDM Peneliti dan Perekayasa, Bagkorlitbang Set Balitbang Kemhan pada TA. 2022 telah melaksanakan kegiatan Penelitian perorangan yang diikuti oleh para peneliti yang berada di Puslitbang Balitbang Kemhan. Salah satu penelitian yang dibiayai oleh Bagskorlitbang set adalah penelitian tentang “Rancang Bangun Solar Cell Drone untuk Kepentingan Pertahanan Negara”, dimana penelitian ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Kolonel Laut (KH) Ir. Herlambang Effendy, MSi., Kolonel Lek Imam Taufik, M.Han dan Kapten Cba, Samin Priyono, SE.
Penelitian ini dilatar belakangi dengan dinamika perkembangan teknologi yang memberikan dampak signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia penerbangan, khususnya dalam bidang pertahanan. Penggunaan teknologi penerbangan dalam bidang pertahanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama penggunaan drone dalam pertempuran. Fenomena ini dapat dilihat pada perang Azerbaijan dengan Armenia dan perang Rusia dengan Ukraina. Drone dalam bidang pertahanan banyak digunakan dalam berbagai kepentingan diantaranya sebagai alat intai untuk mengetahui aktifitas musuh, combat drone, drone pendukung alat komunikasi, maupun sebagai kargo pengangkut logistik.
Operasi militer membutuhkan drone yang dapat dioperasikan pada daerah yang sempit. Hal ini dikarenakan medan operasi tidak selalu berada di area yang luas. Medan operasi juga membutuhkan kharakteristik pergerakan yang penuh kerahasiaan dan senyap, sehingga drone tersebut dalam pergerakannya diupayakan minim suara. Oleh karena sistem Vertical Take Off Landing (VTOL) merupakan pilihan yang tepat dalam merancang drone untuk kepentingan operasi militer dalam situasi tertentu. VTOL drone memungkinkan take off dan landing pada area dan sempit. Drone tersebut juga senyap dalam melaksanakan operasi dikarenakan digerakan oleh Baterai.
Oleh karena drone yang digunakan tersebut digerakkan oleh tenaga Baterai, maka waktu yang dibutuhkan drone tersebut ketika mengudara tergantung pada kekuatan Baterai yang terpasang. Untuk kepentingan intai, drone harus terbang dengan waktu yang relatif lama, dikarenakan drone tersebut harus mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk kepentingan operasi. Untuk menjaga agar Baterai tetap dapat menyuplai energi pada drone tersebut, perlu ada pengisi daya pada Baterai tersebut. Oleh karena itu tenaga surya adalah pilihan yang tepat untuk mengisi daya Baterai. Sehingga dalam keadaan terbang, air frame pesawat yang telah dilapisi solar cell akan terus menyerap panas matahari yang dapat digunakan untuk mengisi Baterai pada drone.
Tim peneliti berharap nantinya penelitian tentang Rancang Bangun Solar Cell Drone untuk Kepentingan Pertahanan Negara dapat dikembangkan untuk solar cell drone bagi kepentingan yang lebih besar dalam rangka mendukung tugas operasi dan latihan TNI