KABALITBANG KEMHAN DIDAMPINGI SEKRETARIS DAN KAPUSIPTEKHAN MENGHADIRI MONITORING DAN EVALUASI RANCANG BANGUN WEAPONIZED DRONE DI PT SAS AERO SISHAN BANDUNG

Friday, 2 August 2024

Kabalitbang Kemhan Marsda Haris Hariyanto, S.IP didampingi Brigjen DR. I.E. Djoko Purwanto, SE. MM dan Marsma S. Arief Hardoyo, ST, M.IT, M.Sc berkunjung ke PT. SAS Aero Sishan Jl. Banteng No.104, Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, pada hari Jum’at 7 Juni 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan secara langsung Monitoring dan Evaluasi (Monev) Weaponized Drone perkembangan dan kemajuan rancang bangun serta aplikasi software dan hardware yang digunakan pada peralatan Drone yang sedang ngetren saat, dilengkapi dengan sistem persenjataan untuk digunakan pada sistem pertahanan yang diharapkan nantinya akan digunakan dilingkungan Kemhan dan TNI.

Monitoring dan evaluasi Weaponized Drone ini merupakan salah satu bentuk implementasi kontrol antara output yang telah di capai antara konseptual desain yang sedang direncanakan, Requirement dan referensi serta kaidah-kaidah standar dalam perhitungan dan simulasi yang dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya Weaponized Drone yang sesuai dengan target requirement yang direncanakan sebelumnya, sehingga hasil Litbang yang diperoleh sesuai dengan tahapan Top Level Architectur model V dan konsep Central of Exelent Litbang Pertahanan dapat diwujudkan yang pada akhirnya dapat meningkatkan Industri pertahanan.

Brigjen DR. I.E. Djoko Purwanto, SE. MM mengatakan bahwa perkembangan teknologi drone selalu berevolusi dari masa ke masa sesuai kebutuhan masyarakat dunia saat ini, begitu juga dengan pemanfaatannya yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sipil bergeser untuk dimanfaatkan menjadi kepentingan militer. Pemanfaatan drone sebagai peralatan militer yang didukung teknologi canggih diperlukan reserve engineering yang disesuaikan dengan requirement dilingkungan TNI, sehingga Balitbang Kemhan mencoba dan berupaya melakukan akselerasi penguasaan teknologi tersebut diantaranya Mission System Tactical Combat.

Senada dengan hal tersebut dipertegas oleh Marsma S. Arief Hardoyo, ST.M.IT, M.Sc kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang merupakan hasil kegiatan bersama dengan mitra Litbang PT. PT. SAS Aero Sishan dapat berjalan sesuai On The Track. Dilihat dari fungsinya TNI membutuhkan Weaponized Drone sebagai future target untuk mendukung tugas OMP dan OMSP sehingga Opsreq yang berisi persyaratan keandalan (reliability), kemampuan adaptasi (adaptability), daya tahan (sustainability) dan kemampuan kerjasama ops (interoperability) sesuai dengan kebutuhan organisasi skadrone UAV termasuk Kopassus

Selanjutnya Kolonel Cpl. Tusih Widayat S.E., sebagai Kabid Daya Gerak Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan mengatakan bahwa hal menonjol yang perlu diperhatikan dalam pengembangan rancang bangun Weaponized Drone ke depan yaitu direction finder, sensor yang mampu mengintersep atau komunikasi target, anti jumming, hybrid, interoperability, mampu menembak target. Oleh sebab itu penambahan maounting drop bomb dan senapan telah dilakukan beberapa perhitungan dan simulasi serta pengujian part per part untuk mengetahui kekuatan struktur, kekuatan vibrasi, EMI pada beberapa komponen elektrik, disamping itu desain absorber untuk meredam recoil force untuk MTOW dengan max paylod 10 Kg juga telah dilakukan sesuai tahapan design, requirement dan capaian output yang telah direncanakan.

bahwa rancang bangun Weaponized Drone yang sedang dilaksanakan oleh Puslitbang Iptekhan ini merupakan Peralatan berteknologi tinggi yang dirancang untuk digunakan secara taktis di medan pertempuran seperti di Papua dan Kalimantan dimana selama ini penggunaan drone hanya sebatas survaillance dan recognise serta identication tanpa dapat melakukan eksekusi terhadap target sasaran. Dengan adanya Weaponized Drone ini diharapkan dapat dijadikan sebagai peralatan yang mampu mendukung tugas pokok TNI dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.

Dengan melihat begitu besarnya manfaat sebagai salah satu peralatan militer maka peralatan Weaponized Drone ini wajib dimiliki oleh militer modern sebagai akibat dari semakin pesatnya evolusi teknologi drone yang digunakan secara luas. Kegiatan Litbang rancang bangun Weaponized Drone yang dilakukan oleh Balitbang dan PT. SAS Aero Sishan merupakan langkah antisipatif untuk menghadapi semakin tingginya kebutuhan peralatan Weaponized Drone yang dibutuhkan oleh TNI di masa depan.

Dalam kesempatan tersebut Roland Andira Wala dari PT. SAS Aero Sishan berkesempatan untuk menjelaskan secara langsung terkait manfaat serta tantangan dalam penerapan dan pemanfaatannya Weaponized Drone terhadap aplikasi disemua sektor dan dampak ancaman yang dimungkinkan terhadap sistem pertahanan. rancang bangun Weaponized Drone sangat mengapresiasi upaya kaloboratif antara Balitbang Kemhan sebagai salah satu unsur govermen dibidang Litbang dengan rancang bangun Weaponized Drone sebagai unsur Bisnis dalam menjadikan teknologi rancang bangun Weaponized Drone sebagai solusi bagi tantangan sistem Pertahanan kedepan.

Turut mendampingi dalam peninjauan monitoring dan evaluasi rancang bangun Weaponized Drone yaitu Kolonel Kav. Herdianto Nuringtyas, S.Sos, M.I.P , Letkol Cpl Rudy Indartono, ST., Puguh Adi Satriyo, ST. M.Han., Pembina IV/a, Sri Widodo, S.E,.M.M, Sumiyati, S.Sos. Dari Personel SAS Aero Sishan, Adhy Purwanto, Robby Azhari Ahmad, Reza Jatnika dan M. Ihsan Fauzi.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia