FOCUS GROUP DISCUSSION LITBANG EVALUASI KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA
Tuesday, 30 July 2024Pada hari Kamis, 17 Februari 2022, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Sc, M.SiHan., secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) Litbang Evaluasi Kebijakan Pertahanan Negara (Evjakhanneg) dengan topik “Dampak Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2022 Terhadap Layanan di Bidang Pertahanan”. FGD dilaksanakan di Rupatama Lt. V Gedung H. Juanda Balitbang Kemhan Jl. Jati No. 1 Pondok Labu Jakarta Selatan. FGD dilaksanakan secara Hybrid (Online dan Offline).
Dalam sambutannya Kapuslitbang Strahan menyampaikan bahwa Litbang Evjakhanneg Tahun 2022 bertujuan membantu para perumus kebijakan di Ditjen Strahan Kemhan. Signifikansi penelitian ini adalah menganalisis dampak Jakhanneg Tahun 2022 terhadap Kualitas Layanan di Bidang Pertahanan yang sedang dilaksanakan, guna melihat tingkat capaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertahanan sebagai tink thank pemerintah dalam mewujudkan visi misi di bidang pertahanan.
Sifat evaluasi yang dilakukan melalui Litbang Evjakhanneg Tahun 2022 lebih menekankan pada dampak kebijakan yang ditimbulkan (impact evaluations) dalam jangka pendek, adapun tipe evaluasinya sesuai tingkatan program menggunakan concurrent evaluation.
Menurut Dr. Ian Montratama, MEB, M.Si (Han) dari Universitas Pertamina, Jakhanneg 2022 perlu diukur konsistensinya dengan Jakumhanneg 2020-2024 ataupun dengan Jakhanneg tahun sebelumnya sebagai rujukan. Kenapa rujukan ini penting, karena untuk melihat tingkat capaian sasarannya, dengan kata lain sasaran tersebut sudah tercapai tapi butuh tindak lanjut atau belum tercapai sama sekali.
Menilai kebijakan pertahanan merupakan pekerjaan yang sangat kompleks karena memiliki parameter luas sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga beberapa prasyarat perlu memperhitungkan niat yang menjadi pertimbangan kebijakan, menurut Brigjen TNI (Purn) Makmur Supriyatno, B.Sc., S.Pd., M.Pd., Dosen Unhan;
Menurut Broto Wardoyo, Ph.D dari FISIP UI, logika perumusan Jakhanneg 2022 perlu dilakukan dengan memberikan kerangka konseptual yang jelas. Siklus perumusan kebijakan pertahanan juga bisa menjadi salah satu alternatifnya.
Masih terdapat kecenderungan generalisasi terhadap pembacaan dinamika lingkungan strategis dan belum direfleksikan dalam konteks pertahanan sehingga konteksnya masih meluas, menurut Diandra Megaputri Mengko, M.Si. (Han), Peneliti Pusat Riset Politik, LIPI.
Sedangkan ; Iis Gindarsah, M.Sc dari Laboratorium Indonesian 2045 (LAB 45), mengungkapkan bahwa secara natural, produk pertahanan secara literatur cenderung berkaitan dan disusun sebagai kebijakan yang berorientasi serta berbasis pada kepentingan nasional. Evaluasi kebijakan pertahanan negara dalam hal ini dapat dikaitkan dengan layanan publik (public goods) dalam memenuhi kebutuhan umum.
FGD ini, mengundang pakar/praktisi dari beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L) sebagai sarana untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan guna menunjang pelaksanaan Litbang Evjakhanneg. Jalannya FGD dipandu oleh moderator yaitu Kolonel Inf Erlangga Galih, selaku Kabid Doksismet Puslitbang Strahan. Adapun Peserta dalam kegiatan FGD adalah Para Peneliti Madya dan Muda Puslitbang Strahan Balitbang Kemhan.