BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI LINGKUNGAN BALITBANG KEMHAN
Thursday, 25 January 2018Jakarta, Kamis (25/01/2018). Balitbang Kemhan melaksanakan pembinaan rohani (binroh) agama Islam yang dilaksanakan di Rupatama Lantai V Ged. Ir. H. Djuanda kantor Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu Jakarta Selatan. “Momentum pergantian tahun baru sebagai sarana untuk menghisab diri sebelum dihisab oleh Allah SWT “ merupakan tema yang diangkat oleh penceramah Ustadz Jetri Antoni saat menyampaikan tausiahnya. Acara dipimpin oleh Kabagum Set Balitbang Kemhan Kolonel Cba Eko Suhariyono, SH.,MH., dan dihadiri oleh seluruh anggota Balitbang Kemhan.
Dalam tausiahnya, penceramah menyampaikan bahwa muhasabah pada jiwa ada dua macam yaitu sebelum beramal dan setelah beramal. Muhasabah sebelum beramal adalah hendaknya seseorang menahan diri dari keinginan dan tekadnya untuk beramal, tidak terburu-buru berbuat hingga jelas baginya bahwa jika ia mengamalkannya akan lebih baik daripada meninggalkannya. Pokok dari muhasabah adalah seseorang bermuhasabah diri. Terlebih dahulu pada amalan wajib, kalau ia ingat ada kekurangan pada dirinya, maka segera menutupinya, mungkin dengan meng-qadha atau memperbaikinya. Lalu ia bermuhasabah pada amalan-amalan yang terlarang. Kalau ia tahu bahwa ia (telah) melakukan sebuah perbuatan terlarang, segera ia susul dengan taubat, istighfar, dan melakukan amalan yang menghapusnya.
Jadi, muhasabah adalah seorang hamba melihat hak Allah atas dirinya lalu melihat apakah ia sudah menunaikannya sebagaimana mestinya? Sebaik-baik pikiran adalah berpikir dalam hal itu, karena dengan itu qalbu akan berjalan menuju kepada Allah dan akan mencampakkannya di hadapan-Nya dalam keadaan hina dan tunduk. Kesimpulan dari tausiah ini adalah bahwa kebaikan kalbu adalah dengan muhasabah jiwa, dan rusaknya adalah dengan melalaikannya dan membiarkannya.