BALITBANG KEMHAN MENYELENGGARAKAN FORUM KOMUNIKASI LITBANG PERTAHANAN KE-28 TAHUN 2017
Monday, 6 November 2017Jakarta, Rabu (01/11/2017). Balitbang Kemhan menyelenggarakan Forum Komunikasi Litbang Pertahanan ke-28 dengan tema “Menyatukan Kemampuan Nasional dalam Mendukung Pengembangan Pesawat Tempur KFX/IFX Guna Mewujudkan Kemandirian Alutsista” yang dilaksanakan di gedung A.H. Nasution Lt.16 kantor pusat Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Acara dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Sekjen Kemhan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaadmadja, Kabalitbang Kemhan Dr. Anne Kusmayati, M.Sc., pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, pejabat lembaga litbang Kementerian dan Non Kementerian serta perguruan tinggi negeri maupun swasta. Dengan para narasumber dari Kepala Divisi Pusat Teknologi PT.Dirgantara Indonesia (DI) Heri Yansyah, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN F. Harry Sampurno, Ph.D., Direktur Pertahanan dan Keamanan Deputi Bidang Politik dan Keamanan Kementerian PPN/BAPENAS Ir. Wisnu Utomo, M.Sc., Kasubdit Politik dan Kerjasama Penegakan Hukum Direktorat Hukum dan Perjanjian Politik dan Keamanan Kementerian Luar Negeri Indra Rosandry, S.H. LLM, dan Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Hari Muhammad serta moderator Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Bambang Wijanarko, SE., ST.,M.Si(Han).
Diawali keynote speech Menteri Pertahanan menyampaikan bahwa kemandirian dalam bidang teknologi baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pertahanan sangat perlu untuk segera diwujudkan sebagai upaya untuk menjamin kesiapan alutsista pada situasi damai maupun perang. Untuk itu dalam rangka menyikapi kebutuhan TNI dalam hal ini pesawat jet tempur TNI AU, pemerintah berupaya membangun kemampuan nasional dalam teknologi pesawat tempur dengan meningkatkan kemampuan Industri Pertahanan Nasional yang diharapkan dapat menunjang terciptanya Ketahanan Nasional yang secara langsung akan menimbulkan Deterrent Effect terhadap lingkungan regional dan global.
“Kondisi Industri Pertahanan Nasional khususnya PT. Dirgantara Indonesia (Persero) belum dapat mencapai kemandirian tersebut, oleh karena itu pemerintah berupaya untuk mencarikan partner strategis yang dapat membantu percepatan penguasaan teknologi. Dimulai sejak tahun 2011, pemerintah menyandingkan PT. DI dengan Korean Aerospace Industry (KAI) Korea Selatan yang sebelumnya di didahului oleh kerjasama antara pemerintah kedua negara dimana pemerintah RI diwakili oleh Kementerian Pertahanan dan Pemerintah Korea Selatan diwakili olehDefense Acquisition Program Administration (DAPA). Saat ini pemerintah RI telah mengirimkan 81 engineer PT. DI bergabung bersama engineer dari KAI dan Lockheed Martin untuk terlibat secara langsung dalam proses desain danmanufacturing pesawat jet tempur KFX/IFX sebagai implementasi alih teknologi”, ucap Menhan.
Pada akhir keynote speech nya, Menhan mengajak peran serta seluruh komponen bangsa untuk ikut serta dalam menyatukan kemampuan nasional dalam rangka mendukung pengembangan pesawat jet tempur IFX guna mewujudkan kemandirian alutsista TNI dan berharap forum diskusi seperti ini dapat dijadikan wadah dan pintu masuk bagi komponen bangsa yang menggeluti bidang teknologi dan dapat turut berperan aktif dalam melaksanakan upaya bela negara sebagai implementasi dari UUD 45 pasal 27 ayat 3.