Menhan RI Hadiri Shangri-La Dialogue Bahas Isu Keamanan Terkini Kawasan Asia Pasifik
Jumat, 2 Juni 2017Singapura – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat (2/6) menghadiri Shangri-La Dialogue yang berlangsung selama tiga hari sampai dengan tanggal 4 Juni 2017 yang berlangsung di lembaga kajian Inggris International Institute for Strategic Studies (IISS) Singapura. Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull menjadi pembicara pembuka dalam pertemuan informal pertahanan petinggi-petinggi pertahanan negara-negara di dunia itu. Direktur Jenderal IISS John Chipman yang membuka Shangri-La Dialogue mengatakan bahwa masalah-masalah seperti Laut China Selatan dan Korea Utara serta masalah terorisme di Filipina akan menjadi topik perhatian. Pembicara lainnya di hari pertama Shangri-La dialogue adalah Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis.
Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull mengatakan, China akan diuntungkan sekiranya menghormati kedaulatan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Hal ini akan membangun saling percaya sehingga membangun stabilitas keamanan kawasan. PM Australi juga menekankan, karena terorisme adalah kejahatan trans-nasional, demikian pula dengan upaya untuk mengatasinya. Ditegaskan bahwa seluruh negara memiliki kepentingan untuk mengalahkan gerakan terorisme dimanapun mereka berada.
Beberapa materi pembahasan Shangri-La Dialogue adalah pentingnya tatanan dunia berdasarkan hukum dan bahaya nuklir di Asia Pasifik. Isu Laut China Selatan menjadi bahasan hangat dalam Shangri-La Dialogue hari pertama ini. Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa Indonesia tidak ingin ada konflik di Laut China Selatan. Untuk Indonesia permasalahan di Laut China Selatan panglima tertingginya adalah hukum.
Dengan begitu banyaknya itu keamanan di Asia Pasifik dan dunia yang kian kompleks ini diharapkan Shangri-La Dialogue yang dihadiri oleh pejabat-pejabat pengambil keputusan pertahanan di negara masing-masing ini dapat menyumbangkan solusi terbaik terutama untuk membangun arsitektur keamanan di Asia Pasifik dan ASEAN, untuk menjamin stabilitas keamanan kawasan. (DAS/JLY)