7 Langkah Dalam PSBM Diharapkan Dapat Tingkatkan SDM Pertahanan
Rabu, 24 Mei 2017
Sentul – Ilmu mengenai tujuh langkah psyops/Penerapan Sosial Budaya dalam operasi Militer (PSBM) diharapkan dapat bermanfaat dalam membantu kelancaran tugas para perwira TNI yang hadir dalam melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan semua instansi terkait, terutama dalam upaya penyelesaian tugas di lapangan. Hasil bimbingan teknis ini tentunya tidak dapat dilihat secara instan dampaknya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia komponen pertahanan negara. Namun, dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi guna perencanaan kegiatan ke depan.
Demikian dikatakan Direktur Sumber Daya Manusia Ditjen Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Sumardi, Rabu (24/5), dalam sambutannya saat secara resmi menutup Bimbingan Teknis Perumusan Metode dan Teknik Operasi Psikologis Dalam Rangka Menunjang Tugas TNI yang telah berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 22 Mei 2017 di Standby Force komplek IPSC Sentul, Bogor.
Hasil-hasil yang telah dicapai dan dirumuskan pada bimbingan teknis ini masih memerlukan atensi dan tindak lanjut pada kebijakan di masa yang akan datang. Namun kesungguhan dan keseriusan peserta dalam menyelesaikan bimbingan teknis ini sangat dihargai. Hasil yang telah dicapai dalam bimbingan teknis ini berupa laporan pendalaman penyelesaian tugas melalui tujuh lanhkah dalam psyops telah diselesaikan sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh para narasumber. Bimbingan teknis seperti ini diharapkan terus dilanjutkan serta dijadikan sarana koordinasi, kolaborasi dan evaluasi pencapaian penyelesaian tugas dimasa yang akan datang.
Selama tiga hari para peserta yang merupakan perwira TNI dari tiga matra diberikan bimbingan teknis mengenai penerapan sosial budaya dalam operasi militer (PSBM) atau yang dikenal sebagai operasi psikologi (psyop). Dengan memahami tahapan dalam proses PSBM/psyop diharapkan para peserta dapat mengaplikasikannya dalam menjalankan tugas di kesatuan masing-masing.
Peserta yang dibagi menjadi 7 kelompok harus memaparkan tahapan-tahapan kelompok terhadap kasus yang diberikan oleh penyelenggara. Kelompok terbaik dalam presentasi adalah kelompok 3 karena konsep sasaran yang jelas dengan alasan yang lengkap, sedangkan untuk poster dimenangkan oleh kelompok 6 dengan konsep kedai kopinya. (DAS/SGY)