Menhan: Terorisme dan Radikalisme Adalah Musuh Kita Bersama
Senin, 23 Januari 2017Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Senin (23/1) melaksanakan coffee morning dengan atase pertahanan negara-negara sahabat di Kantor Kemhan, Jakarta. Acara coffee morning ini dihadiri oleh 58 atase pertahanan negara sahabat , Pejabat Eselon I Kemhan serta pejabat Mabes TNI, Angkatan dan BAIS serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri.
Dalam sambutannya di depan para atase pertahanan negara-negara sahabat Menhan Ryamizard menjelaskan bahwa terorisme dan radikalisme adalah musuh kita bersama, seluruh negara harus bersama-sama bergandengan tangan menghadapi teroris. Jika kita terpecah-pecah, terorisme dapat masuk dan memecah belah persahabatan antar bangsa. Terorisme itu bukan berlandaskan satu agama dan tidak berperikemanusiaan.
Menhan melanjutkan, amanat UUD adalah Bangsa Indonesia yang ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia, karena itulah Menhan menegaskan dirinya berkeliling mengunjungi negara-negara sahabat untuk terus mengajak negara-negara sahabat ikut serta dalam menjaga perdamaian dunia itu.
Menhan juga mengharapkan agar pertemuan ini dapat dijadikan ajang pertukaran informasi antar atase pertahanan negara-negara sahabat dengan Kemhan dan TNI atau dengan sesama atase pertahanan untuk memperkuat persahabatan antar bangsa. Dengan berbagi informasi, saling kenal dan saling mengetahui, maka tidak ada celah bagi radikalisme untuk masuk dan mengadu domba antar negara sahabat.
Coffee morning dengan atase pertahanan negara sahabat ini adalah suatu kegiatan rutin yang diselenggarakan Ditjen Strahan Kemhan khususnya Direktorat Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan. Pertemuan ini dimaksudkan, selain untuk mempererat komunikasi dan hubungan baik antara atase pertahanan negara-negara sahabat dengan Kemhan, pertemuan ini juga dimanfaatkan sebagai wahana menyampaikan informasi di bidang kebijakan pertahanan terbaru, protokol dan perijinan, serta isu-isu terkini.
Dalam acara coffee morning ini juga dipaparkan mengenai isu-isu terkini di bidang pertahanan kawasan, prosedur aplikasi visa dan permasalahan yang biasa dialami oleh atase pertahanan serta buku putih pertahanan Indonesia tahun 2016. (DAS/SPD)