Kemhan Adakan Seminar Peran Psychological Operations dan Implikasinya Terhadap Kepemimpinan di Era Globalisasi
Rabu, 23 November 2016Jakarta – Kementerian Pertahanan dalam hal ini Ditjen Kuathan Kemhan, Rabu (23/11), melaksanakan Seminar tentang Pembinaan Sumber Daya Manusia Pertahanan dengan pendekatan dan aktivitas psikologis untuk meningkatkan kualitas komponen pertahanan negara di Aula Gedung Urip Sumohardjo, Kantor Kemhan, Jakarta. Seminar yang mengambil tema “Peran Psychological Operations dan implikasinya terhadap kepemimpinan di era globalisasi” ini dibuka secara resmi oleh Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Bambang Hartawan MSc.
Dalam seminar yang dibagi dalam dua sesi ini dimoderatori oleh Kadis Pia TNI Brigjen TNI Arif Budiarto DESS dengan pembicara Pengamat militer Dr Connie Raharkundini Bakrie dan Dr Abdul Malik Gismar dari Universitas Indonesia. Moderator pada sesi kedua yaitu Dr Corina Riantoputra dengan pembicara Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakrie dan Josephine Rosa Marietta dari Universitas Indonesia.
Keempat pembiacara tersbeut menyampaikan materi tentang psychology operations dari masa ke masa dan tantangan TNI masa kini, Psychology Operations kontemporer – kilas perbandingan, Pemetaan konflik dan resolusi konflik – analisa psikologi dan interpretasi psikologis big data untuk jajaki indikasi konflik komunal.
Pada amanat pembukaan Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo MSc yang dibacakan oleh Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Bambang Hartawan MSc dikatakan bahwa melalui seminar ini diharapkan dapat terwujud; Pertama, ketahanan yang aktif dengan mengenalkan pendekatan dan aktivitas psikologi dalam peningkatan keterampilan operasi militer non fisik kepada prajurit TNI. Kedua, Melaksanakan kajian-kajian strategi dalam pendekatan dan aktifitas psikologi di lingkungan TNI.
Ketiga, khususnya terhadap komponen pertahanan negara, menyususn dukungan kebijakan dalam pemanfaatan metode dan teknik psikologis dalam operasi militer non fisik. Keempat, menerapkan metode dan teknik-teknik psikologis untuk membangun keterampilan prajurit dalam operasi militer dalam memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya.