Menhan RI Tegaskan Pentingnya Kerjasama Internasional Untuk Ciptakan Perdamaian dan Stabilitas
Kamis, 7 Mei 2015Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu pada tanggal 16 sampai dengan 17 April 2015 memenuhi undangan dari Kementerian Pertahanan Federasi Rusia untuk hadir dan sekaligus menjadi pembicara pada sesi plenary “The IV Moscow Conference on International Security (MCIS)” di Moskow, Rusia.
MCIS yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia tersebut merupakan konferensi tahunan penting dan wadah diskusi isu-isu keamanan internasional. MCIS dihadiri Menteri Pertahanan dari lebih 70 negara, 6 delegasi organisasi internasional, serta pejabat, pakar dan akademisi Rusia.
Dihadapan forum MCIS tersebut, Menhan RI menegaskan tentang pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi berbagai ancaman nyata baik dalam lingkup regional maupun internasional. Ancaman nyata yang sifatnya tidak terduga dan berdampak multikompleks untuk ditangani bersama, seperti: terorisme, bencana alam, kajahatan maritim, wabah penyakit, separatis, perang siber dan teknologi informasi serta penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Menurut Menhan RI, untuk mengahadapi ancaman nyata tersebut diperlukan upaya-upaya kolaboratif melalui kerjasama internasional, yang pada gilirannya dapat menciptakan perdamaian dan stabilitas dalam kerangka kerjasama regional dan internasional. “Prespektif keamanan regional untuk mencapai stabilitas, kerjasama kolaboratif antar-negara menjadi suatu keharusan dan tuntutan” kata Menhan RI.
Upaya tersebut dapat dilakukan dalam bentuk Confidence Building Measures (CBM), pembangunan kapasitas, ikut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia, pendidikan dan latihan, serta upaya-upaya diplomasi sesuai kebijakan pemerintah.
Pada tataran regional ASEAN, Menhan RI menjelaskan bahwa upaya-upaya kolaboratif dalam rangka menciptakan perdamaian dan stabilitas regional telah dilakukan melalui kerjasama dalam kerangka ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) PLUS, yaitu 10 negara-negara Anggota ASEAN dengan 8 negara mitra dialog ASEAN antara lain Rusia.
Indonesia – Rusia Sepakat Perluas Kerjasama Pertahanan
Sehari sebelum menghadiri MCIS, Rabu (15/4) Menhan RI berkesempatan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menhan Rusia Jenderal Sergei K. Shoigu. Secara terpisah Menhan RI juga bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis V. Manturov dan CEO Rosoboronexport, Mr. Isaikin.
Pertemuan Menhan RI dengan Menhan Rusia antara lain menghasilkan beberapa prakarsa dan kesepakatan bersama untuk memperluas kerjasama bilateral bidang pertahanan yang telah dan akan dilaksanakan oleh kedua negara, antara lain kerjasama pertukaran informasi dan peningkatan kerjasama di bidang latihan dan pendidikan khususnya jenjang S2/S3.
Kedua pihak sepakat untuk membentuk Working Group di bidang teknik militer pada Sidang Komisi Bersama ke-11 tahun 2016, dan mendorong agar MoU kerjasama bidang militer dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Sementara itu, pada pertemuan Menhan RI dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, antara lain membahas mengenai kerjasama di bidang penyediaan Alutsista, prospek penggunaan mata uang nasional dan penggunaan sistem barter dalam transaksi antara Indonesia dan Rusia.
Sedangkan, CEO Rosoboronexport menyampaikan sinyal positif bahwa pihak Rusia melalui Rosoboronexport siap memberikan peluang kepada Indonesia untuk membeli Alutsista dengan format Government to Government (G to G) dan bersedia memenuhi opsi-opsi yang diinginkan Pemerintah Indonesia dalam proses pengadaan Alutsista.
Selain bertemu dengan sejumlah pejabat Rusia, Menhan juga berkesempatan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menhan Iran Brigjen Dr. Hossein Dehghan. Pertemuan tersebut antara lain membahas mengenai peningkatan kerjasama militer kedua negara meliputi pertukaran informasi, pendidikan dan latihan serta pengadaan Alutsista guna mendukung pengembangan kemandirian Industri Pertahanan Indonesia. Kerjasama yang baik antara Indonesia – Iran di bidang pertahanan diharapkan dapat dijadikan contoh untuk pengembangan kerjasama di bidang lainnya.
Demikian Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan.