Jadi Narasumber Rapim TNI 2023, Sekjen Kemhan Jelaskan Proyeksi Modernisasi Alutsista TNI

Kamis, 9 Februari 2023

Jakarta – Hari kedua pelaksanaan Rapim TNI Tahun 2023 dengan tema “TNI Patriot NKRI, Siap Mendukung Pembangunan Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (9/2), Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mendapat kesempatan menjadi salah satu narasumber dengan materi bertajuk “Modernisasi Alutsista TNI Dengan Pelibatan Industri Pertahanan Dalam Negeri Untuk Mendukung Pembangunan Nasional”.

Mengawali penjelasannya, Sekjen Kemhan mengatakan bahwa Pembangunan Kekuatan Pertahanan Negara (Hanneg) dari sisi pelaksanaannya didasari empat pendekatan aspek hukum yakni Pembukaan UUD 1945, kemudian UUD 1945 Pasal 30 Ayat 2, juga UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pertahanan Negara pada Pasal 16 dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI di Pasal 1 serta 3.

Sekjen Kemhan menambahkan, sesuai arahan Presiden RI, Menhan RI agar menyusun master plan rencana jangka panjang pertahanan negara untuk 25 tahun ke depan. Menindaklanjuti hal tersebut, pembangunan kekuatan pertahanan negara diarahkan pada sejumlah pertimbangan sesuai perkembangan lingkungan strategis. Pertama, harus sesuai dengan Politik Pertahanan yang terkait dengan geopolitik dan geostrategik, kemudian mempertimbangan dengan prediksi ancaman militer maupun nir-militer.
“Kedua parameter itu juga harus dibarengi dengan penyiapan kemampuan pertahanan yang siap tempur dan pembangunannya menggunakan anggaran di bawah 0,8% dari PDB per tahun”, ungkap Sekjen Kemhan.

Sedangkan konsep pertahanan Indonesia yang tangguh untuk dikembangkan di masa sekarang ini, Sekjen Kemhan melanjutkan penjelasannya, tidak hanya menerapkan Sishankamrata yang melibatkan TNI dan segenap sumber daya negara baik rakyat maupun sumber daya alam, tetapi juga harus dibarengi dengan dukungan kesiapan pangan, farmasi dan energi yang mumpuni serta modernisasi industri pertahanan dalam negeri yang mandiri.

“Mari kita bersama-sama membangun Industri Pertahanan kita. Kalau bukan kita dan TNI yang menggunakan, siapa lagi yang akan menggunakan hasil dari industri pertahanan tersebut. Hal ini akan menjadi contoh negara-negara luar, sehingga akan membeli hasil-hasil produk industri pertahanan Indonesia”, pesan Sekjen Kemhan sebelum menutup paparannya.

Rapim TNI yang dibuka oleh Kasum TNI dihadiri oleh Wakasad, Wakasal, Wakasau, Anggota I BPK RI, serta peserta Rapim TNI. (Biro humas Setjen Kemhan)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia