Dokter Militer Terbukti Berperan Besar Dalam Penanggulangan Bencana
Selasa, 19 Mei 2015Nusa Dua, Telah terbukti bahwa dokter-dokter militer berperan sangat besar saat terjadi bencana karena memiliki keahlian medis dan kemampuan menghadapi keterbatasan akibat bencana. Mereka lah yang datang paling awal dan berperan sangat besar dalam penanggulangan bencana.
Hal tersebut dikatakan Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla, Senin (18/5), saat membuka 41st International Committee on Military Medicine (ICMM) World Congress on Military Medicine 2015 yang berlangsung sampai dengan 22 Mei 2015 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.
Dalam sambutannya Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan bahwa kongres yang akan membahas peran dokter-dokter militer dalam menghadapi jenis peperangan baru diantaranya bencana dan wabah penyakit. Wakil Presiden sangat mengapresiasi peran dokter militer selama ini.
Kongres ini diharapkan menjadi ajang saling tukar pengalaman dan lesson learn sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemanusiaan. Netralitas para dokter militer sangat penting saat menghadapi konflik dan peperangan demi kemanusiaan. Dan kongres ICMM ini penting untuk menjaga hubungan baik dan saling berbagi pengalaman diharapkan menjadi bekal yang bermanfaat bagi masing-masing Negara untuk menghadapi kemungkinan konflik dan peperangan serta bencana yang terjadi di masa mendatang.
Sebelum Wapres HM Jusuf Kalla membuka secara resmi 41st ICMM World Congress on Military Medicine 2015 ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan sambutan pembuka yang menjelaskan mengenai lima tema besar kongres dunia ke 41 ICMM ini. Lima tema yang dibahas dalam kongres dunia ke 41 ICMM ini adalah; Disaster Medicine, Re-emerging and New Emerging Deseases, Peace Keeping Forces and Humanitarian Aid, War Combat Casualisties and War Surgery, dan Chemical Biology Radiation Nuclear and Explosive.
Menhan menekankan bahwa tujuan kongres ini adalah untuk memupuk kerja sama dan inter-operabilitas kedokteran militer angkatan bersenjata antar anggota ICMM dengan mengedepankan prinsip-prinsip netralitas untuk kemanusiaan baik dalam konflik bersenjata maupun operasi-operasi kemanusiaan lainnya.
Kongres kedokteran militer dunia dalam payung organisasi ICMM yang berlangsung setiap dua tahun sekali ini dihadiri oleh 643 peserta dari 77 negara dan diadakan bergantian di negara-negara anggotanya yang berjumlah 144 negara. Dalam acara pembukaan 41st ICMM World Congress on Military Medicine ini juga diadakan penyerahan Indonesia menjadi Chairman ICMM selama dua tahun ke depan, dari Chairman sebelumnya, Saudi Arabia.
Sumber : DMC