Perlu Format Baru Keamanan Kolaboratif Di Asia Untuk Hadapi Ancaman Nyata
Rabu, 3 Juni 2015Singapura, Dalam menyikapi bentuk-bentuk ancaman nyata perlu adanya suatu format baru keamanan kooperatif dan kolaboratif yang lebih luas yang melibatkan negara-negara di kawasan Asia. Hal ini sangat penting karena jika terjadi ancaman nyata pada suatu negara maka akan mempengaruhi dan meresahkan negara-negara lain.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu kepada negara-negara Asia Pasifik yang menjadi peserta pada kesempatan kegiatan Forum Dialog Keamanan Asia ke-14 Shangri- La Dialogue, Jumat (29/5) di Singapura.
Sehubungan dengan format baru keamanan tersebut, Menhan mengatakan bukan hanya jumlah organisasi yang diperlukan, namun konsep dan sebuah budaya atau kesepahaman dari seluruh negara Asia-Pasifik untuk membahas ancaman nyata bagi kawasan.
Menhan menjelaskan, ancaman nyata itu muncul disebabkan perkembangan dinamika global yang terjadi diseluruh negara di dunia termasuk dikawasan ASEAN. Menhan memandang ancaman konflik antar negara akan sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi dalam dinamika global tersebut. Ancaman yang dihadapi dapat ancaman nyata yang sudah terjadi dan kemungkinan akan terjadi.
“Ancaman radikalisme/terorisme, wabah penyakit, bencana alam, kejahatan di sektor maritim (termasuk pencurian SDA), kejahatan narkotika, pelanggaran perbatasan, pemberontakan dan separatis, perang siber dan informasi sebagai ancaman keamanan non-tradisional itu kini sungguh-sungguh ada di depan mata,” ungkap Menhan.
Semua ancaman tersebut sangat berpeluang mengusik kelangsungan hidup pemerintah dan negara, sehingga dalam mengatasinya diperlukan hubungan kerjasama antar negara. Mulai dari bentuk pertukaran data intelejen, latihan dan operasi bersama hingga saling berbagi pengalaman dalam melaksanakan operasi yang pernah dilaksanakan masing-masing negara.
Menhan Ryamizard Ryacudu memandang pelaksanaan Shangri- La Dialogue sangat baik dan perlu diadakan secara berkala dengan mempertajam bahasan tentang ancaman nyata yang dihadapi ataupun permasalahan lain yang diterjadi dikawasan, seperti masalah South China Sea. “melalui forum dialog ini saya meyakini bahwa kita menginginkan sesuatu kesepakatan dalam menghadapi ancaman yang akan kita hadapi bersama,” kata Menhan.
Menhan mengakui apa yang telah dilakukan oleh ASEAN dalam menghadapi tantangan yang terjadi selama ini sudah sangat baik yaitu melalui dialog, koordinasi, dan pertemuan-pertemuan tahunan untuk membahas isu-isu berbagai bidang, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan.
“Kerjasama ASEAN bidang keamanan khususnya forum-forum Menteri Pertahanan telah diakui dunia dan cendrung dijadikan sebagai model untuk format kerjasama di kawasan lain,” ujar Menhan.
Sumber : DMC