Ilmu Pertahanan Tak Lagi Menjadi Hegemoni Kalangan Militer

Kamis, 30 Juli 2015

101215Jakarta, Ilmu pertahanan terus menjadi kajian di negara-negara yang memiliki Universitas Pertahanan seperti Amerika, Inggris, Singapura dan lain sebagainya. Pertahanan sebagai studi juga merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki legitimasi kuat.  Dengan demikian, persoalan pertahanan menjadi hal yang tidak lagi menjadi hegemoni kalangan militer, bahkan  persoalan strategi pertahanan di beberapa negara keterlibatan kalangan sipil telah diperhitungkan.

Demikian dikatakan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya TNI Dr. D.A. Mamahit, M.Sc., saat membuka Konferensi Nasional I Komunitas Ilmu Pertahanan Indonesia (KIPI), Rabu (29/7) di Jakarta.

Lebih lanjut Rektor Unhan mengatakan,  kajian mengenai pertahanan selalu berkembang sehingga ilmu pertahanan dapat dipelajari masyarakat luas. Dengan begitu, diharapkan ilmu pertahanan dapat terus berkembang sesuai kemajuan jaman.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki kekhasan di bidang disiplin ilmu pertahanan dan memiliki otorita formal dalam mencetak ilmuwan pertahanan pada jenjang Strata Dua (S2), Unhan menyambut baik diselenggarakannya konferensi ini yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk membangun ilmu pertahanan di Indonesia.

Rektor Unhan berharap, melalui penyelenggaraan konferensi ini dapat menambah dan mendorong tumbuh kembangnya kajian ilmu pertahanan yang dihasilkan oleh KIPI untuk meningkatkan eksistensi sebagai ilmu dan memberikan manfaat bagi pertahanan negara.

Dihadapkan pada tantangan yang ada, pengembangan ilmu pengetahuan tentunya akan menjadi semakin kompleks, apalagi dihadapkan dengan perkembangan isu-isu pertahanan yang semakin muktakhir, maka  pola kemitraan yang selama ini dijalin oleh Unhan dengan KIPI merupakan sebuah langkah yang strategis dalam mengemban amanat keilmuan pertahanan.

“Unhan sebagai institusi pendidikan tinggi yang fokus terhadap ilmu pertahanan, melalui konferensi ini berharap dapat bersinergi dengan berbagai pihak terkait, melalui langkah strategis berupaya meningkatkan dan mengembangkan ilmu pertahanan  dalam ranah keilmuan. Sehingga, ilmu pertahanan menjadi ilmu yang berkembang dan mampu secara teoritis, historis dan yuridis serta dinamis merespon isu-isu yang mengganggu pertahanan”, tambahnya.

Kegiatan Konferensi Nasional KIPI untuk yang pertama kalinya ini terselenggara atas kerjasama antara KIPI dengan Unhan. KIPI merupakan wadah organisasi para akademisi dan praktisi  dari berbagai disiplin ilmu yang menekuni pertahanan yang memberikan komitmennya menjadikan pertahanan sebagai sebuah disiplin ilmu.

Konferensi yang dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan ilmu pertahanan ini mengundang beberapa nara sumber  antara lain Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Indria Samego dan Prof. Ikrar Nusa Bhakti, Direktur Utama PT Pindad Dr. Silmy Karim, M.Si, Pakar Ilmu Pertahanan yang juga Dosen Unhan Dr. Kusnanto Anggoro dan Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq.

 

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia