Kerjasama Sinergis Kemhan dan Media Massa Berdampak Positif Bagi Pembangunan Pertahanan Negara

Kamis, 20 Agustus 2015

101215Jakarta, Pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertahanan saja, tetapi juga tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk para Wartawan Media Massa. Wartawan Media Massa merupakan salah satu bagian dari mitra Kemhan dan diharapkan kerja sama sinergis yang telah terjalin selama ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan pertahanan negara.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada acara Silaturahmi dengan Wartawan Media Massa, Rabu Sore (19/8) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Turut mendampingi Menhan pada kesempatan tersebut Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo, Irjen Kemhan Marsdya TNI Ismono Wijayanto dan beberapa pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemhan.

Menhan mengatakan, di era sekarang ini  suatu kebijakan memerlukan sosialisasi agar dapat dipahami oleh publik. Peran media sangat sentral dalam menjembatani sosialisasi kebijakan, program dan kegiatan Kemhan kepada publik. Tidak bisa dipungkiri peran strategis dalam konteks ini adalah para wartawan media.

Lebih lanjut Menhan berharap kepada rekan-rekan wartawan untuk tetap menjadi mitra Kemhan. Bahu membahu secara bersama dalam membangun informasi yang mencerdaskan agar lebih tanggap menyikapi fenomena yang berkembang di masyarakat tanpa ada kepentingan-kepentingan sempit. “Marilah kita jalin kerja sama yang sinergis, agar tercipta pemberitaan yang berimbang, bermanfaat, dan bertanggung jawab”, tambah Menhan.

Menhan juga menyampaikan ucapan terima kasih karena para wartawan yang sangat kooperatif dan kontributif dalam membantu Kemhan mempublikasikan berbagai kebijakan dan kegiatan Kementerian Pertahanan selama ini. Beberapa program prioritas Kemhan dalam penguatan penyelenggaraan pertahanan negara yaitu penanaman kesadaran bela negara, modernisasi Alutsista dan pembangunan wilayah perbatasan. Di samping itu, perlunya memberikan pemahaman secara terus menerus kepada masyarakat tentang ancaman nyata.

Tantangan modernisasi saat ini dapat menyeret generasi muda pada hal-hal yang merugikan sendi-sendi pembangunan bangsa. Dengan demikian pemahaman yang baru akan bela negara menjadi sangat penting. Untuk itu, diharapkan para wartawan dapat membantu Kemhan dalam mempublikasikan tentang pentingnya bela negara.

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, Kementerian Pertahanan mentargetkan dapat membentuk 100 juta kader bela negara sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan kebangsaan.

Selanjutnya, program perwujudan kekuatan pokok (MEF) terus dilaksanakan Kemhan sesuai dengan program terutama modernisasi Alutsista, penguatan industri pertahanan, peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme prajurit.

Pemberdayaan industri pertahanan oleh negara menjadi prioritas. Menhan melihat potensi yang besar anak bangsa di bidang industri pertahanan. Di bidang pengamanan dan pemberdayaan wilayah pertahanan kawasan perbatasan, Kemhan mulai tahun 2015 terus membangun secara fisik untuk meningkatkan pengamanan dan pemberdayaan wilayah pertahanan perbatasan yang diawali pada perbatasan di Kalimantan. “Kemhan sangat serius membangun perbatasan. Secara fisik, Kemhan membangun jalan di wilayah perbatasan Kalimantan”, tambah Menhan.

 

Sumber : DMC




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia