UPN Veteran Bertanggungjawab Membentuk Karakter Bangsa
Senin, 24 Agustus 2015Jogjakarta, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta bertanggungjawab tidak saja mendidik generasi muda menjadi cerdas, namun juga sebagai lembaga pendidikan yang mengembang tugas membentuk karakter yang bercirikan khas bangsa Indonesia.
Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat memberikan pembekalan bela negara kepada dosen, karyawan dan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, di Kampus Pusat, Sabtu (22/8).
Kemudian nilai-nilai kebangsaan khususnya sikap bela negara untuk memperkaya karakter mahasiswa mahasiswi menjadi manusia yang utuh, sangat penting dewasa ini. Mengingat bela negara saat ini bukan saja menjadi kewajiban dasar tetapi merupakan kehormatan setiap warga negara.
Sampai saat ini, masih ada anggapan bahwa bela negara hanya memanggul senjata saja, sehingga memunculkan persepsi bahwa dalam masa damai sudah tidak relevan bahkan tidak diperlukan lagi. Anggapan tersebut sangat keliru, karena bela negara pada hakikatnya adalah sikap dan semangat pengabdian yang luhur untuk mengutamakan kepentingan negara disamping kepentingan pribadi.
Membela negara tidak selalu harus diwujudkan dalam bentuk perang, tetapi bisa dengan cara lain seperti melestarikan kearifan lokal, budaya dan lingkungan hidup, disiplin, taat pada hukum, mencintai produk-produk dalam negeri, membantu para korban bencana alam, termasuk didalamnya semangat mengikuti matakuliah kebangsaan.
Sementara, Kementerian Pertahanan (Kemhan) secara bertahap juga giat membentuk kader bela negara sebanyak 100 juta orang, melalui program pembinaan kesadaran bela negara yang dilaksanakan di 47 kabupaten kota seluruh Indonesia.
Pembentukan kader bela negara ini bukan sebagai bentuk wajib militer, namun sebagai hak dan kewajiban warga negara sesuai Pasal 30 UUD 45, karena maju atau mundurnya bangsa tergantung dari kemauan dan komitmen generasi muda sebagai nahkoda di masa datang.
Sedangkan menganalisa ancaman-ancaman, ada dua golongan besar yaitu ancaman nyata konflik terbuka atau perang konvensional dan ancaman tidak nyata seperti teroris, wabah penyakit, bencana alam, pelanggaran wilayah, pencurian sumber daya alam, narkoba serta perang cyber. Karenanya, salah satu tugas UPN Veteran Yogyakarta membentuk generasi muda yang siap mengantisipasi ancaman-ancaman tersebut.
“Karakter memiliki bobot 80%, sedangkan keilmuan dan pengambilan keputusan 20% lainnya. Apabila karakter kuat, maka secara kolektif kemampuan bangsa akan menjadi kokoh”, tegas Menhan.
Sejak UPN Veteran Yogyakarta ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri pada 6 Oktober 2014, tercatat sebanyak 36.945 orang yang berminat mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dan salah satu matakuliah yang wajib diikuti adalah Bela Negara dengan bobot 3 SKS. Selain itu, bela negara juga tercantum dalan visi UPN, yaitu menjadi universitas pioner pembangunan yang dilandasi jiwa bela negara di era global.
Sumber : DMC