HUT TNI Ke-70, Presiden: Momentum Untuk Mengingat Kembali Jati Diri TNI Sebagai Tentara Rakyat
Selasa, 6 Oktober 2015Banten, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati hari jadinya yang ke-70. Upacara Puncak Peringatan HUT TNI kali ini digelar di Dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo sekaligus bertindak selaku Inspektur Upacara, Senin (5/10).
Menapaki usia yang ke-70 tahun, Presiden dalam amanatnya menyampaikan penekanannya kepada seluruh jajaran TNI agar dapat menggunakan momentum peringatan ini untuk mengingat kembali akan jati diri TNI sebagai sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional.
“TNI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat”, pesan Presiden.
Menurut Presiden, hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, bahwa sejarah mencatat bahwa TNI dilahirkan dari “rahim” rakyat. Panglima Besar Jenderal Soedirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air. Ikan tidak akan hidup tanpa air. Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI.
Selain itu, dalam darah TNI juga mengalir jati diri sebagi tentara pejuang. Sebagai tentara pejuang, Presiden menekankan agar TNI harus selalu memiliki daya juang dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Sebagai Perekat Dan Pemersatu Bangsa
Disamping itu, Presiden menambahkan bahwa TNI juga harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. Bersama-sama rakyat, TNI harus terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid.
Diakhir amanatnya, Presiden menyampaikan penekanannya kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan di manapun berada dan bertugas. Presiden juga berpesan kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus menjaga dan memelihara keutuhan dan kekompakan TNI bersama rakyat.
“Peliharalah dan jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat,TNI kuat. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah TNI yang berjuang, yang dicintai dan mencintai rakyat”, pesan Presiden.
Upacara Puncak Peringatan HUT TNI Ke-70 mengusung tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan Berkepribadian”. Saat menjadi Inspektur Upacara HUT TNI Ke-70 tersebut, Presiden didampingi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna.
Hadir sejumlah Menteri Kebinet Kerja, pimpinan lembaga negara. perwakilan negara sahabat, sesepuh dan senior TNI, Pimpinan di jajaran TNI dari Angkatan Darat, Laut dan Udara. Selain itu, puncak peringatan yang digelar cukup meriah tersebut juga disaksikan oleh ribuan warga Banten dan sekitarnya.
Bertindak menjadi Komandan upacara adalah Letjen TNI Edy Rahmayadi yang sehari-harinya menjabat sebagai Pangkostrad. Pada Puncak Peringatan HUT Ke-70 ini, TNI mengerahkan 12.080 prajurit dari tiga angkatan. Peringatan juga akan dimeriahkan dengan demonstrasi Alutsista TNI dari masing-masing kesatuan.
Sumber : DMC