UNHAN Tunjukkan Eksistensinya dengan Buka Program Doktoral dan Pengukuhan Guru Besar Ilmu Pertahanan
Kamis, 26 Juli 2018Jakarta – Dalam usia yang relatif masih muda, Universitas Pertahanan Indonesia telah menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu universitas yang memiliki Program Doktoral (S3) Ilmu Pertahanan. Hal ini ditunjukkan dengan dibukanya Program Doktoral (S3) Ilmu Pertahanan dan dikukuhannya Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio, S.Sos, M.M., sebagai Guru Besar UNHAN di Bidang Ilmu Budaya Teknologi Kemaritiman, Kamis (26/7) di kantor Kemhan Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya saat meresmikan Program Studi Doktoral (S3) Ilmu Pertahanan Angkatan Pertama UNHAN dan pengukuhan Guru Besar Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio, S.Sos., M.M.
Sebagai mahasiswa Strata Tiga Bidang Pertahanan, Menhan berharap nantinya dapat menjadi ahli-ahli di bidang Pertahanan yang profesional dan patut dibanggakan. Selain itu juga diharapkan Calon Doktoral UNHAN dapat bersinergi dengan bidang-bidang keilmuan lainnya dengan tidak meninggalkan landasan wawasan, karakter dan semangat kebangsaan.
Kepada Guru Besar UNHAN yang baru dikukuhkan, Menhan berharap dapat menularkan energi positif bagi kemajuan UNHAN dan masyarakat luas pada umumnya. Menhan yakin dengan pengalaman dan keahlian Dr. Marsetio dalam bidang Biologi Kemaritiman, akan semakin memperkuat kapabilitas dan kapasitas UNHAN menuju visi “The World Class Defence University” tahun 2024.
Sementara itu Rektor UNHAN Letjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., saat membuka Sidang Senat Terbuka UNHAN mengatakan bahwa dengan dibukanya Program Doktoral dan Pengukuhan Guru Besar menunjukkan capaian prestasi kerja UNHAN. Hal ini juga sekaligus mempertahankan Predikat Akreditasi A hingga tahun 2021 dan mendukung visi UNHAN menuju “The World Class Defence University” tahun 2024.
Dalam orasi ilmiahnya, Guru Besar Pertama Ilmu Pertahanan di Bidang Budaya Teknologi Kemaritiman ini menyampaikan tentang “Perubahan Tatanan Geo Maritim Pasca Pembentukan US Indo Pacific Command dan Implikasinya Terhadap Konflik Laut China Selatan dalam Perspektif Indonesia.” Orasi Ilmiah ini merupakan rangkuman hasil penelitian dan publikasi diberbagai terbitan baik skala nasional maupun internasional yang telah dimuat di jurnal internasional.
Dr. Marsetio berharap dengan orasi ilmiah ini dapat memberikan kontribusi dan memperkaya perspektif kita, bagi geomaritim dan keamanan maritim Indonesia dalam melihat, memahami dan memberi solusi dari persoalan yang ada di Laut China Selatan. Sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Dalam Sidang Terbuka ini juga diserahkan Bendera Program Studi Doktoral (S3) UNHAN dari Menhan kepada Rektor UNHAN sebagai tanda diresmikannya Program Doktoral (S3) Ilmu Pertahanan. Dilanjutkan dengan penyematan pin mahasiswa oleh Rektor UNHAN kepada perwakilan mahasiswa Laksma TNI Mulyanto, M. Si (Han).
Seperti diungkapkan Rektor UNHAN dalam laporannya bahwa dari 80 orang yang mengikuti tes Program Doktoral (S3) Ilmu Pertahanan, 20 orang diantaranya dinyatakan berhasil untuk mengikuti Program Doktoral Unhan 2018. Mereka terdiri dari TNI AD, AL, AU, PNS Kementerian/Lembaga dan alumni UNHAN. (ERA/JLY)