Malam Budaya dan Bahasa Internasional Merupakan Forum Persahabatan Negara-Negara Sahabat
Jumat, 23 Oktober 2015Jakarta, Persahabatan antara suatu negara dengan negara lain dapat mulai tercipta dari cara memahami budaya dan bahasa negara tersebut. Saat mengenal budaya dan bahasa maka akan mempermudah mengenal perilaku dan norma-norma yang berlaku di suatu negara, dan semakin mendekatkan dua negara yang berbeda.
Oleh karena itu melalui kegiatan Malam Bahasa dan Budaya Internasional (MBBI) ke-14 TA. 2015 yang diselengarakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kemhan diharapkan menciptakan persahabatan yang erat diantara peserta pendidikan sehingga tumbuh rasa kebersamaan dan saling percaya melalui pendekatan bahasa dan budaya dalam konteks bidang pertahanan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Inspektur Jenderal Kemhan, Marsdya TNI Ismono Wijayanto, di sela-sela acara MBBI ke-14 Tahun 2015, Kamis (22/10) di Pusdiklat Bahasa Kemhan Pondok Labu Jakarta.
Lebih lanjut Menhan mengatakan kepada peserta didik khususnya siswa mancanegara bahwa dengan mengikuti kegiatan pendidikan di Pusdiklat Bahasa dapat digunakan untuk dapat mengenal, mempelajari beragam budaya dan adat istiadat orang Indonesia. Hasil yang diharapkan pada akhirnya adalah siswa Indonesia dan siswa mancanegara akan semakin meningkatkan kebersamaan serta terjalin ikatan emosional sekaligus memupuk budaya belajar yang positif.
Hal senada juga disampaikan Kabadiklat Kemhan, Mayjen TNI Hartind Asrin, bahwa salah satu upaya membina, memelihara dan meningkatkan kerjasama pertahanan dengan negara sahabat adalah melalui pendekatan budaya dan bahasa.
Untuk itu MBBI dirasakan sangat penting karena merupakan salah satu event yang digunakan untuk mendorong persahabatan dengan negara-negara sahabat melaui pemahaman budaya dan bahasa masing-masing. Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat dalam MBBI tahun ini yaitu “Boosting Friendship Through Language and Culture” (Mendorong Persahabatan melalui Bahasa dan Budaya). “Kami berharap melalui acara MBBI sekiranya hubungan baik yang sudah terjalin baik selama ini akan semakin erat dan kerjasama pertahanan dengan negara-negara sahabat akan lebih meningkat, “ Harap Kabadiklat Kemhan.
Guna mendukung dan bersinergi dengan program Kementerian Pariwisata, MBBI ke-14 mengacu pada budaya Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan tema pariwisata dari Kementerian Pariwisata tahun 2015 yaitu “Bebas Visa dan Halal Tourism dengan Kota Promosi adalah Daerah Jawa Barat.”
Moment malam bernuansa internasional terpajang 19 (Sembilan belas) stand terdiri dari 1 (satu) stand Indonesia yang disiapkan oleh personel organik Pusdiklat Bahasa, 1 (satu) stand Pemda Jawa Barat, 17 (tujuh belas) stand dari peserta siswa kursus Intensif Bahasa Inggris (KIBI) dan Kursus Intensif Bahasa Asing/Non-Inggris (KIBA). Sedangkan pasis mancanegara antara lain diikuti stand dari Amerika, Australia, Korea, Perancis, Rusia, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand, Tiongkok dan Inggris.
Malam keakraban internasional itu juga diwarnai oleh pertunjukan seni alat musik Angklung yang dimainkan bersama-sama oleh siswa didik Pusdiklat Bahasa dari Indonesia maupun siswa mancanegara. Tak ketinggalan juga beberapa siswa dari mancanegara menghibur para pengunjung MBBI dengan mempertunjukan seni dan budaya dari negara masing-masing.
Selain dihadiri oleh Menhan RI, acara MBBI ke-14 juga disaksikan beberapa pejabat di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI/Angkatan, serta para Duta Besar dan Atase Pertahanan negara-negara sahabat.
Sumber : DMC