DWP Kemhan Wujudkan Wanita Indonesia Bebas Kanker
Rabu, 20 September 2017Jakarta – Dalam rangka mewujudkan wanita Indonesia bebas kanker, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemhan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan menyelenggarakan sosialisasi deteksi dini kanker payudara dan IVA test.
Salah satu wujud kepedulian DWP Kemhan dalam mensukseskan Gerakan Nasional Peduli Kanker adalah dengan memberikan pemeriksaan dini kanker serviks atau kanker leher rahim dan kanker payudara kepada anggota DWP dan personel Kemhan, Rabu (20/9), di kantor Kemhan Jakarta.
Dalam kalimat pembukanya, Penasehat DWP Kemhan menyampaikan bahwa Gerakan Nasional Peduli Kanker ini serentak dilaksanakan di seluruh kementerian dan lembaga. Pada hari yang sama, hal serupa juga dilakukan di tiga institusi yaitu Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Riset dan Dikti.
Penasehat DWP berharap deteksi dini kanker serviks dan payudara dapat disosialisasikan kepada keluarga terdekat di lingkungan Kemhan dengan menghubungi Pusat Kesehatan Masyarakat di wilayah tempat tinggal. Sehingga diharapkan Gerakan Nasional Peduli Kanker dapat tersosialisasi dan terdistribusi dengan baik hingga ke lingkungan terdekat kita.
Dalam penjelasannya tentang kanker serviks dan payudara, pembicara dari RSCM dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, SpOg menjelaskan tentang kanker serviks dan kanker payudara. Dikatakannya bahwa kanker serviks disebabkan oleh suatu virus dimana virus tersebut dapat ditemui pada semua wanita dan pria. Apapun status orang tersebut. Virus kanker serviks dapat ditularkan melalui kontak (kesehatan) yang tidak steril. Hal ini tergantung kepada diri masing-masing, bagaimana seorang wanita atau pria itu menjaga kebersihan dan kesehatannya.
Dilanjutkan dokter yang juga pengajar di Universitas Indonesia bahwa kanker serviks bukanlah penyakit keturunan tetapi karena Human Pappiloma Virus (HPV) yang ada dalam diri setiap manusia. HPV merupakan virus umum yang ada disetiap diri manusia baik pria maupun wanita.
Untuk itu ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan seorang wanita dalam deteksi dini kanker payudara yaitu dengan periksa payudara sendiri (sadari), mamografi, ultrasonografi dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis).
Sedangkan untuk pemeriksaan serviks (leher rahim) dilakukan dengan IVA test atau Inspeksi Visual Asam Asetat adalah pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3 – 5%. Dengan cara ini kita dapat mendeteksi kanker rahim sedini mungkin.
Dengan deteksi dini secara berkala diharapkan tingkat resiko terjangkit kanker payudara maupun kanker serviks dapat diminimalisir serta dapat meningkatkan angka harapan hidup wanita Indonesia. (ERA/SSI)