Kemhan Kirim Bantuan Kemanusiaan Tahap Kedua ke Korban Gempa Myanmar
Selasa, 1 April 2025Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia kembali menunjukkan kepedulian terhadap korban gempa di Myanmar dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap kedua. Bantuan tersebut terdiri dari 17 set tenda pengungsi dan 4 pengawal satwa, yang diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules A-1331 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 05.00 WIB. Selasa, (01/04/25).
Selanjutnya, dilaksanakan upacara pelepasan yang dipimpin oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, di Lanud Halim Perdanakusuma. Pada kesempatan yang sama, juga diberangkatkan Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) sebanyak 53 orang, lima orang perwakilan dari Baznas, tiga orang dari Kemlu, serta delapan orang dari Tim Pengamanan dengan menggunakan pesawat Boeing A-7309 pada pukul 10.00 WIB.
Dalam sambutannya, Letjen TNI Dr. Suharyanto menyampaikan apresiasi kepada Kemhan dan TNI atas dukungan penuh dalam misi kemanusiaan ini. Kepala BNPB mengingatkan bahwa tim akan mendarat di Bandara Nay Pyi Taw, Myanmar, dengan kondisi yang lebih sulit dibandingkan di Indonesia, termasuk keterbatasan komunikasi dan listrik yang masih padam. Meskipun banyak negara lain telah mengirimkan bantuan dengan kemampuan serupa, Kepala BNPB meyakini bahwa pengalaman tim Indonesia akan menjadi modal berharga dalam operasi ini.
Kepala BNPB juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia kali ini merupakan yang terbesar, dengan dukungan logistik dan perlengkapan pengungsian dari Kemhan. Rencananya, pada Kamis, 3 April 2025 tim terakhir bersama delegasi resmi dan logistik akan menyusul ke Myanmar.
Di akhir sambutannya, Letjen TNI Dr. Suharyanto menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan berpesan agar menjaga nama baik bangsa sebagai duta Indonesia. “Bekerjalah dengan positif karena itu akan mencerminkan kehormatan negara. Mari kita bertekad agar Sang Saka Merah Putih berkibar dengan cemerlang di Myanmar,” ujar Kepala BNPB.
Pengiriman bantuan tahap kedua ini menegaskan komitmen Indonesia dalam membantu negara-negara yang terkena bencana, sesuai dengan prinsip kemanusiaan dan solidaritas global. Diharapkan bantuan ini dapat meringankan penderitaan korban gempa di Myanmar serta mempererat hubungan bilateral antara kedua negara. (Biro Infohan Setjen Kemhan)