Wakili Menhan Prabowo, Wamenhan M. Herindra Pimpin Rapat Pleno KKIP 2024

Kamis, 10 Oktober 2024

Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) M. Herindra — mewakili Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto — memimpin Rapat Pleno KKIP 2024 di gedung Urip Sumoharjo, Kemhan, Kamis (10/10).

Pada rapat ini, Wamenhan didampingi oleh Wakil Menteri Perdagangan, Wakil Kepala BRIN, Plt. Sekjen Kemhan, Katimlak KKIP dan Irjen TNI.

Rapat Pleno KKIP pada hari ini mengusung tema “Kemandirian Industri Pertahanan Menuju Indonesia Emas 2045”. Hal ini sejalan dengan visi pertahanan negara dan pelaksanaan misi negara. Melalui tema ini, KKIP mengajak seluruh pemangku kepentingan industri pertahan  dalam negeri untuk duduk bersama membahas dan merumuskan langkah strategis; disamping itu juga membahas rekomendasi kebijakan yang konkret, aplikatif, dan berorientasi pada peningkatan kapasitas pertahanan dalam negeri.

Rapat Pleno KKIP hari ini juga membahas tentang laporan singkat hasil Monitoring dan Evaluasi terhadap penguasaan 10 Teknologi Kunci Program Prioritas Alpalhankam, serta 17 Program Prioritas Pengadaan Alpalhankam oleh industri pertahanan dalam negeri.

Dalam sambutannya, Wamenhan M. Herindra menyampaikan bahwa IPTEK berkembang semakin cepat, ancaman siber semakin nyata dan tensi geopolitik memanas. Itu semua harus disikapi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Oleh karena itu, Kemhan dan TNI harus terus memperbaiki diri, mengikuti perkembangan zaman, beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, termasuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan profesionalisme.

“Khusus mengenai perkembangan teknologi di bidang siber, kita telah menjadikan dunia siber sebagai salah satu tren utama peperangan modern, yakni pendorong terbentuknya konsep Network Centric Warfare (NCW). Teknologi siber memungkinkan pengumpulan, analisis dan distribusi data secara real-time, sehingga mempercepat pengambilan keputusan strategis dan operasional,” ungkap Wamenhan.

Selain itu, hal yang menjadi tren dalam peperangan modern adalah penggunaan Alutsista berteknologi canggih, seperti Iron Dome. Alutsista tersebut mengandalkan drone otonom dan sistem persenjataan berbasis Artificial Intelligence, yang juga telah digunakan dalam menangkal serangan rudal jarak menengah dan rudal jarak jauh.

Oleh karena itu, Wamenhan berharap seluruh peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian acara rapat pleno hari ini dengan seksama guna memberikan masukan dan rekomendasi konstruktif demi peningkatan kemandirian industri pertahanan.

Sebelum menutup acara, Wamenhan menyampaikan beberapa penekanan dan tindak lanjut dari pembahasan rapat pleno hari ini, sebagaimana dibacakan oleh Plt. Sekjen Kemhan Donny Ermawan Taufanto. Pertama, agar hasil monitoring dan evaluasi terhadap 10 teknologi kunci program prioritas pada periode sebelumnya, dapat digunakan sebagai landasan untuk menetapkan Jakumhanneg Tahun 2025-2029.

Kedua, agar hasil monitoring dan evaluasi terhadap 17 program prioritas pengadaan Alpalhankam oleh industri pertahanan dalam negeri, menjadi dasar yang kuat dalam menentukan kebijakan pengadaan Alpalhankam yang lebih mengutamakan pemberdayaan industri dalam negeri. Ketiga, pentingnya kebijakan sentralisasi pemeliharaan Alutsista guna mengoptimalkan jasa dan meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran dalam pemeliharaan Alutsista.

Keempat, untuk mendukung Sishankamrata, maka perlu terus dilanjutkan pembangunan pabrik Munisi Kaliber Kecil (MKK) di beberapa pulau besar di Indonesia, guna meningkatkan kemampuan produksi dalam negeri dan memastikan ketersediaan munisi secara mandiri. Kelima, memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Imbal Dagang, Kandungan Lokal dan Offset (IDKLO) untuk semua proyek dan pengadaan yang melibatkan industri pertahanan nasional. Keenam, pentingnya penguatan kelembagaan tim pelaksana KKIP  agar mampu menjalankan peran koordinatif guna memastikan implementasi program-program prioritas yang telah ditetapkan.

Terdapat beberapa poin penting yang perlu disoroti bersama; antara lain, pentingnya meningkatkan inovasi teknologi modern Alutsista, perlunya penguatan kolaborasi antara BUMN dan BUMS, serta upaya pengembangan sumber daya manusia yang mumpuni dalam rangka mendukung kemandirian industri pertahanan.

“Saya mengajak kita semua untuk terus berkomitmen dalam menjalankan program-program strategis yang telah kita susun bersama. Saya yakin bahwa dengan kerja keras, sinergi, dan komitmen yang kuat, kita dapat mewujudkan industri pertahanan nasional yang mandiri dan berdaya saing global,” ungkap Wamenhan dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Sekjen.

“Saya berharap kita semua dapat segera menindaklanjuti dan mengambil langkah-langkah konkret guna mewujudkan rencana dan strategi yang telah kita susun. Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, BUMS, dan pihak yang expert di bidang teknologi, menjadi kunci keberhasilan kita dalam mencapai tujuan bersama,” harap Wamenhan.

Turut hadir dalam rapat ini adalah Kepala Bakamla RI, Sesmen BUMN, Wakasal, Wakasau, Asrena KASAD, Waastamarena Kapolri, Sahli Polhukam Kemenlu, Sekjen Kemendikbud, Staf Ahli Menperin, Pejabat eselon I, II, Kementerian, dan Direktur Utama Industri Pertahanan atau yang mewakili. (Biro Humas Setjen Kemhan)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia