Wamenhan Ajak Bangsa-Bangsa Di Dunia Untuk Berkolaborasi Atasi Isu Keamanan Global
Senin, 30 Oktober 2023Beijing – Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra, mengajak negara-negara di berbagai belahan dunia untuk bersatu dalam kerja sama yang kolaboratif guna menangani berbagai persoalan keamanan global yang berpotensi semakin memanas.
Seruan tersebut disampaikan Wamenhan saat secara langsung membacakan naskah pidato dari Menhan RI, Prabowo Subianto, dalam the first plenary session di Xiangshan Forum pada Senin, (30/10). Menhan Prabowo sendiri berhalangan hadir karena tugas-tugas kenegaraan.
“Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan permintaan maaf dari Bapak Menhan kami, Pak Prabowo Subianto, karena tidak bisa hadir secara langsung hari ini, karena Beliau memiliki tugas-tugas kenegaraan yang tidak dapat ditinggalkan,” ujar Wamenhan M. Herindra saat mengawali pidatonya.
Turut hadir menjadi pembicara pada the first plenary session ini adalah Menhan Rusia, Deputy Prime Minister of Cambodia, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Brazil, Sekjen ASEAN, dan Deputy Sekjen Shanghai Cooperatioan Organization.
Melanjutkan pembacaan naskah pidato tersebut, Wamenhan berkata: “Masing-masing dari kita mempunyai tugas bersama untuk saling mendukung, terutama ketika masa-masa sulit. Di saat menghadapi tantangan atau kesulitan, prinsip persatuan dan kolaborasi akan menghantar kita pada perbedaan dalam melihat sebuah masalah atau konflik. Ketika kita bersatu, kita menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh harapan, yang memungkinkan kemajuan dan memastikan suasana damai,” demikian Wamenhan.
“Di dunia yang saling terhubung saat ini, tidak ada negara yang bisa berjalan sendiri. Tantangan – seperti ancaman dunia maya, sengketa wilayah, dan krisis kesehatan global – berdampak pada kita semua dan tidak melihat lagi batas negara. Untuk mengatasi permasalahan ini, kolaborasi dan upaya kolektif sangatlah penting. Bahkan negara terkuat sekalipun tidak dapat mengatasi permasalahan ini sendirian,” ujar Wamenhan.
Wamenhan menguraikan bahwa negara-negara besar dan kuat secara militer, ekonomi, dan diplomasi, akan sangat mempengaruhi panggung pergerakan dunia; namun hal ini tidak berarti bahwa negara-negara yang berkembang tidak memiliki kontribusi yang besar pada pergerakan roda dunia; sebaliknya, kolaborasi dari berbagai skala kekuatan negara-negara ini harus berjalan selaras dengan prinsip-prinisp Hukum Internasional yang menghargai semangat kedaulatan dan independensi.
Turut hadir juga dalam event ini adalah Menteri Pertahanan dari sejumlah negara, termasuk Papua New Guinea, Nigeria, Singapura dan lainnya. Selanjutnya, Wamenhan mengajak negara-negara di dunia untuk memformulasikan sebuah kolaborasi ekonomi guna menciptakan keberhasilan jejaring rantai pasok dunia. Hal ini akan menciptakan “interdependensi antarnegara yang kelak akan menjadi solusi bagi perang dagang dan konflik berbasis ekonomi.”
“Dengan terciptanya mekanisme kerja sama ekonomi yang kolaboratif ini, niscaya kita tengah mewujudkan stabilitas keamanan regional dan global,” ujar Wamenhan.
“Sebagai penutup, kami menyerukan kepada semua negara, terutama negara-negara yang memiliki pengaruh signifikan, untuk menjunjung dan memperjuangkan nilai-nilai ini. Hanya dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan visi dunia yang damai dan kooperatif. Masing-masing dari kita mempunyai peran dalam membangun masa depan yang harmonis dan aman,” demikian Wamenhan M. Herindra saat mengakhiri pidatonya. (Biro Humas Setjen Kemhan)