Peace, Prosperity, and Security Menjadi Tema Keketuaan Indonesia pada ADMM Tahun 2023
Kamis, 22 Desember 2022
Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan RI) Donny Ermawan Taufanto mewakili Menteri Pertahanan RI menjadi keynote speaker dalam Seminar Persiapan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) di Jakarta, Kamis (22/12).
Dalam sambutan pembukanya Sekjen Kemhan menjelaskan bahwa seminar ini untuk membahas rencana Indonesia berkontribusi dalam memberikan hasil yang bermanfaat dan dapat diterapkan pada saat Indonesia menjadi Ketua ADMM dan ADMM-Plus tahun 2023 yang telah menetapkan tema “Peace, Prosperity and Security”. Pada 23 November 2022 lalu Indonesia telah ditetapkan menjadi tuan rumah ADMM tahun 2023.
“Melalui seminar ini para peserta diharapkan dapat menerima gambaran mengenai keketuaan Indonesia pada ADMM tahun 2023, Concept Paper for Implementation ASEAN Outlook on Indo-Pacific from Defence Perspective, dan Plan of Action for the Future of ADMM.”
Sekjen Kemhan melanjutkan, saat ini dunia menghadapi sejumlah tantang seperti belum berakhirnya pandemi, konflik Rusia-Ukraina, dan persaingan dua kekuatan besar AS dan RRT di Indo-Pasifik. Situasi tersebut membuat keketuaan Indonesia pada ADMM tahun 2023 serta persatuan negara-negara Asia Tenggara menjadi sebuah tantangan untuk bersama-sama, saling mendukung, dengan mengesampingkan segala perbedaan dan kepentingan pribadi guna mencapai titik temu dalam upaya memberikan kontribusi penting kepada dunia dengan berpegang teguh pada prinsip Non Blok dan bebas aktif. Keketuaan Indonesia pada ADMM tahun 2023 juga menjadi sarana untuk membantu penyelesaian perselisihan dan persaingan di antara negara-negara kekuatan besar di kawasan. Hal ini sejalan dengan tema utama keketuaan ASEAN dan ADMM 2023 yaitu “Peace, Prosperity, and Security”.
Selanjutnya Sekjen menegaskan bahwa dari segi keamanan, Indonesia senantiasa memprioritaskan kawasan yang aman, damai dan stabil dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Untuk mewujudkannya, Indonesia memerlukan dukungan melalui kerja sama dengan negara-negara anggota dengan tetap berpegang pada sentralitas ASEAN di kawasan, terutama mempromosikan ASEAN Outlook on Indo-Pacific, yaitu cara pandang tentang kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, bebas, dan inklusif. Hal ini membutuhkan kontribusi ASEAN dalam mempertahankan perdamaian kawasan dimana ADMM menjadi pusat dari arsitektur keamanan yang dibentuk pada Kawasan Indo-Pasifik.
“Kita berharap agar ADMM di masa depan dapat berperan lebih dalam menjaga keamanan dunia, menjadi forum yang solid dan tidak terpecah-pecah, dan dapat mempertahankan independency. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh atau united we stand, divided we fall,” tegas Sekjen Kemhan dalam sambutan pembukanya mewakili Menhan RI.
Indonesia juga menyambut gembira bergabungnya Republic Democratic Timor Leste sebagai bagian dari ASEAN dan meyakini akan memberikan dampak positif dan kemajuan di Kawasan Asia Tenggara. (Biro Humas Setjen Kemhan)