Menhan Prabowo : Industri Pertahanan Indonesia Diharapkan Jadi Pilihan Modernisasi Alutsista Filipina
Selasa, 29 Maret 2022
Kuala Lumpur – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bertemu Secretary Of National Defence Filipina H.E. Mr. Delfin Negrillo Lorenzana, di sela-sela pelaksanaan Trilateral Ministers’ Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/3). Dalam pertemuan ini Menhan Prabowo menyampaikan pentingnya meningkatkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Filipina, dalam semangat persaudaraan dan prinsip saling menghormati.
Indonesia dan Filipina telah menjalin kerja sama pertahanan dan telah memiliki MoU di bidang logistik serta industri pertahanan. Industri pertahanan Indonesia diharapkan dapat menjadi pilihan dalam rencana modernisasi alutsista Filipina.
Di bidang industripertahanan, Indonesia mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina yangmemesan dua kapal angkut Strategic Sealift Vessel (SSV) dari PT. PAL tahun2014. Kapal SSV 1 (BRP Tarlac-Philippines) diserahkan ke Filipina pada 13 Mei2016 dan SSV Ship 2 (BRP Davao Del Sur-Philippines) pada 8 Mei 2017.
Menhan Prabowo berharap, Indonesia dan Filipina dapat berperan lebih besar dalam membangun perdamaian dunia, serta menggunakan soft power sebagai bentuk diplomasi untuk memberantas radikalisme atau terorisme dengan meningkatkan kegiatan saling berbagi informasi sebagai bagian dari upaya kontra-terorisme dan mendukung kegiatan deradikalisasi.
Di bidang pertahanan dan keamanan, saat ini Indonesia dan Filipina memiliki forum bilateral Joint Defense and Security Cooperation Committee (JDSCC) setingkat Dirjen Kemhan. Forum tersebut membahas tantangan keamanan di kawasan, pembaruan kerja sama bilateral kedua negara, industri pertahanan dan kerja sama di kawasan perbatasan. JDSCC terakhir diadakan secara virtual pada 13 Desember 2021, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada forum mendatang di Bulan September 2022.
Indonesia dan Filipina juga melaksanakan kerja sama militer dalam kerangka Philindo MC (Kerja sama Militer Filipina-Indonesia) yang meliputi bidang Intelijen, patroli perbatasan terkoordinasi, operasi dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan, service to service working group, kunjungan petinggi angkatan bersenjata kedua negara, pelatihan atau kursus, dan kegiatan lain yang disepakati bersama. Kerja sama lain yang telah dilakukan antara lain di bidang komite perbatasan, adalah kerja sama antara Angkatan Laut kedua negara (Navy to Navy Talks).
“Seluruh negara ASEAN termasuk Filipina, diharapkan terus mendukung dan menjaga sentralitas ASEAN dalam menghadapi tantangan regional. Perdamaian dan stabilitas adalah landasan kemajuan dan pembangunan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan” Kata Menhan Prabowo. (Biro Humas Setjen Kemhan)