Kombinasi Hard dan Soft Science Kunci Keberhasilan di Masa Depan

Senin, 30 Agustus 2021

Bogor – Sebagai Kampus Bela Negara dengan visi menjadi Universitas berstandar kelas dunia (world class defence), Universitas Pertahanan (Unhan) RI harus mampu mencetak ilmuwan TNI dan Sipil yang dapat menciptakan teknologi militer dari berbagai pendekatan keilmuan, dengan penerapan kombinasi antara Hard Science dan Soft Science sebagai kunci keberhasilan di masa mendatang

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra yang didampingi Rektor UNHAN RI Laksdya TNI Prof. Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU., dalam sambutannya saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Pembukaan Pendidikan Program D3, S1, S2, dan S3 serta Kenaikan Pangkat Kadet Mahasiswa S1 Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Tahun Ajaran 2021, di Lapangan Bela Negara Unhan, Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Senin (30/8).

Melanjutkan sambutannya, Wamenhan M. Herindra mengucapkan selamat kepada 772 mahasiswa yang telah resmi memulai pendidikannya. Menurut Wamenhan, saat ini dunia pendidikan sedang mengalami masalah yang serius dengan perubahan Iptek yang sangat cepat dan kompleks, menuntut kesiapan dalam menghadapi perubahan dunia yang serba cepat. Terlebih, Era super smart society 5.0 sedang hangat-hangatnya diperbincangkan sebagai antisipasi dari gejolak disrupsi akibat Revolusi Industri 4.0 yang menyebabkan ketidakpastian yang kompleks dan ambigu (VUCA/ Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), sehingga dikuatirkan dapat menggerus nilai-nilai karakter kemanusiaan.

Dalam konteks ini, keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertahanan unggul dan maju sangat penting dalam merumuskan dan menentukan kebijakan strategis yang dimaksud, untuk mengantisipasi perubahan tatanan global serta dinamika lingkungan strategis yang mengancam kedaulatan negara. “Kualitas SDM menjadi kunci utama dalam mencermati perkembangan tersebut, terlebih pada era Revolusi Industri 4.0 tugas pertahanan negara menuntut SDM yang unggul dan menguasai teknologi masa depan”, kata Wamenhan.

Unhan RI Pada Tahun Ajaran 2021 menerima 772 mahasiswa D3, S1, S2, dan S3, yang terdiri dari 175 kadet mahasiswa D3, 305 kadet mahasiswa S1, 270 mahasiswa S2 dimana 11 mahasiswa diantaranya merupakan mahasiswa Internasional, dan 22 mahasiswa S3 Doktoral.

Sementara sebagai bagian dari proses pengembangan dan pemberdayaan wilayah pertahanan khususnya wilayah perbatasan, Unhan RI pada tahun 2021 juga membuka 7 fakultas baru yakni fakultas vokasi atau program D3 di daerah Kabupaten Belu, NTT dengan Program Studi antara lain, Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Budi Daya Tanaman Perkebunan, Budi Daya Ternak, Pengelolaan Hasil Laut, Permesinan Kapal dan Program Studi Budi Daya Ikan.

“Pembukaan 7 program studi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga terampil yang memiliki kemampuan teknis dan manajerial serta kompetensi dan sertifikasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional”, tegas Wamenhan M. Herindra. (Biro Humas Setjen Kemhan)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia