Strategi Bela Negara Bagi Generasi Muda dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Kamis, 19 September 2019Magelang – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebutkan yang perlu menjadi perhatian dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 ini adalah ancaman mindset terhadap moral bangsa, budaya, dan jati diri bangsa Indonesia yang tergores oleh masuknya budaya asing yang semakin sulit disaring.
“Ancaman mindset ini adalah ancaman yang sangat berbahaya karena tujuan akhirnya mengubah ideologi negara, Pancasila. Kalau ideologi negara Pancasila ini diubah, maka negara ini akan hancur dan tinggal sejarah seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya dan lainnya,” Hal tersebut dikatakan Menhan saat menjadi pembicara Seminar Nasional Akmil TA.2019 mengangkat Tema “Strategi Bela Negara Bagi Generasi Muda Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”, Kamis (19/9) di Gedung Moch Lily Rochly Akmil Magelang, Jawa Tengah.
Menhan mengatakan bahwa sebagai generasi penerus masa depan bangsa, semua harus mengerti bahwa kunci kemenangan di dalam menghadapi persaingan global ini terletak pada kekuatan persatuan dan karakter bangsanya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi kecintaan kepada tanah air.
“Bangsa ini adalah bangsa pejuang, tidak cengeng. Oleh karenanya, kita harus mengubah mindset dari bangsa konsumen menjadi bangsa produsen”, ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurahman menegaskan bahwa pokok-pokok pemikiran dalam seminar ini dapat dijadikan bahan masukan dalam merumuskan konsep strategi bela negara bagi generasi muda. “Ini untuk memperkokoh dan keutuhan NKRI di era industri 4.0”, ungkapnya.
Lebih lanjut Menhan berpesan kepada peserta seminar, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Artinya kalian harus memenangkan hari ini dan hari esok dalam menghadapi persaingan global era revolusi industri 4.0.
Pada seminar tersebut Menhan didampingi Letjen TNI Anto Mukti Putranto, S. Sos, selaku Kodiklatad TNI AD, serta menghadirkan narasumber Letjen TNI Dr. Tri Legiyono Suko, S.IP., M.AP, selaku Rektor Unhan, Prof, Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc., Diandra Megaputri Mengko, M. Si (Han) dengan moderator Rika Fatimah P.L., S.T., M. Sc., Ph.D.