Kemhan Selenggarakan Simposium Penataan Wilayah Pertahanan
Selasa, 9 Juli 2019Jakarta – Dalam rangka memberikan meningkatkan sinergi seluruh pemangku kepentingan terkait dengan penataan wilayah pertahanan negara guna mewujudkan pertahanan negara yang tangguh, Kementerian Pertahanan menyelenggarakan Simposium “Penataan Wilayah Pertahanan RI Dalam Rangka Mewujudkan Pertahanan Negara Yang Tangguh”, Selasa (9/7) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Simposium dibuka oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan menghadirkan Wakil Presiden RI ke – 6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno sebagai keynote speaker, serta mengundang empat orang nara sumber yakni Mayjen TNI (Purn) Subagio, M. Han , Dr. Yayat Supriatna, M. SP. (Pakar Planologi Univ. Trisakti), Aria Indra Purnama ST., MUM., (Direktur Perencanaan Tata Ruang Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN) serta Muhammad Hudori (Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri).
Bertindak sebagai moderator pada simposium tersebut, Staf Ahli Menhan Bidang Sosial Marsda TNI Dr. Bambang Eko,S.H,M.H. Simposium diiukuti Pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga.
Penyelenggaraan Simposium ini diharapkan akan terus meningkatkan sinergitas antara Kemhan dan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait dalam perencanaan suatu pembangunan akan pentingnya penataan wilayah pertahanan.
“Saya berharap,, melalui simposium ini dapat memberikan pemahaman, pemikiran dan pandangan yang Iebih komprehensif dan mendalam dari berbagai aspek yang bisa dijadikan pedoman bagi jajaran Kemhan dan TNI serta termasuk pemangku kepentingan dalam penataan wilayah pertahanan”, ungkap Menhan saat memberikan sambutan.
Menhan lebih lanjut mengatakan, pada hakekatnya penyiapan wilayah pertahanan negara adalah adalah kegiatan menyusun tata ruang wilayah pertahanan dengan sasaran terwujudnya ruang juang yang tangguh, berupa wilayah pertahanan yang siap sebagai mandala perang atau mandala operasi untuk mendukung pertempuran strategis sebagai gambat besar yang kemudian diterjemahkan kedalam kompartemen-kompartemen pertahanan wilayah.
Di dalam penyiapan Sishankamrata yang tangguh, handal dan dinamis tentunya diperlukan persiapan secara dini pada masa damai yang siap dioperasionalkan sewaktu-waktu pada masa perang atau situasi kontijensi. Penyiapam secara dini dimulai dari penyiapan ruang atau wilayah sebagai wadaj, isi, tata laku pertahanan nasional di masa kini dan di masa depan. (BDI/SGY)