Berikan Pengarahan Taruna AAL, Menhan Ingatkan Ancaman dan Tantangan Kedepan Semakin Berat
Kamis, 20 Juni 2019Surabaya – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam rangka memberikan pengarahan kepada Taruna AAL, Kamis (20/6) di Gedung Maspardi AAL, Bumimoro, Surabaya. Kunjungan Menhan dan rombongan diterima Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto dan jajarannya.
Dalam kesempatan ini, Menhan yang didampingi Inspektur Jenderal (Irjen) Kemhan Laksdya TNI Didit Herdiawan mengingatkan kepada para Taruna AAL selaku generasi penerus dan calon pemimpin bangsa khususnya di lingkungan TNI AL untuk mempersiapkan diri dan terus membekali diri dalam rangka menghadapi ancaman dan tantangan bangsa kedepan yang akan semakin berat.
“Saya pada waktu itu banyak pemberontakan, itu yang kita hadapi, sekarang mulai berkurang. Kedepan, tugas – tugas para pemimpin termasuk kalian itu semakin berat, banyak ragamnya”, ungkap Menhan.
Terkait ancaman dan tantangan bangsa Indonesia yang perlu diwaspadai kedepan yang sangat nyata, potensial dan terus berulang, dijelaskan Menhan yakni ancaman terorisme dan radikalisme, bencana alam, narkoba dan pemberontakan atau sparatisme.
Selain itu, ancaman terhadap mainset bangsa untuk merubah Ideologi Pancasila yang merupakan pemersatu bangsa Indonesia juga harus diwaspadai. “Ancaman terhadap Ideologi Pancasila adalah ancaman terhadap persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tegas Menhan.
Untuk itu, Menhan berpesan kepada Taruna AAL apabila kelak ketika menjadi Perwira TNI agar menjadi Perwira TNI yang berkarakter, profesional pada bidangnya dan fokus pada tugas pokoknya masing-masing.
“Saya mempunyai harapan yang luar biasa kepada generasi muda, termasuk kalian semua. Saya minta kalian yang memiliki darah merah putih, jadilah Prajurit TNI pembela Merah Putih, setia kepada NKRI serta memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga”, pesan Menhan.
Menhan juga berpesan kepada para Taruna TNI AL untuk selalu berbuat yang terbaik dimulai untuk diri sendiri, untuk keluarga dan untuk anak buah yang selanjutnya pasti akan mampu berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara.
“Mulailah bagaimana mampu memimpin diri sendiri, kalau sudah mampu memimpin diri sendiri selanjutnya lebih luas lagi harus mampu memimpin keluarganya, dan kemudian sebagai Perwira TNI dimulai menjadi komandan pleton harus mampu memimpin anak buahnya”, jelas Menhan.
“Kalau sudah tidak mampu memimpin diri sendiri dia bukan pemimpin. Diatas kertas menjadi pemimpin, tetapi tidak memikirkan anak buahnya, tidak berguna untuk satuannya ya tidak ada gunanya, bukan pemimpin”, tambah Menhan.
Usai memberikan pengarahan, Menhan beserta rombongan berkesempatan makan siang bersama dengan segenap Taruna AAL. Selain didampingi Irjen Kemhan turut pula mendampingi sejumlah pejabat Kemhan antara lain Dirjen Kuathan Kemhan Mayjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Tandiyo Budi Revita, Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto dan Karo TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie dan Karoum Setjen Kemhan Marsma TNI M Yusuf Jauhari. (BDI)