Kemhan Selenggarakan Rakor Evaluasi Pelaksanaan Bela Negara di Perguruan Tinggi
Selasa, 5 Maret 2019Jakarta – Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Bela Negara di Perguruan Tinggi.
Rakor dihadiri oleh para Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia dan dibuka secara langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Selasa (5/3) di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir pula Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Ismunandar yang dalam kesempatan tersebut mewakili Menristek Dikti.
Kegiatan Rakor dan Evaluasi Pelaksanaan Bela Negara di Perguruan Tinggi ini merupakan tindak lanjut Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).
Kesepakatan Bersama tersebut ditandatangani pada tanggal 6 Agustus 2016, yang ditindaklanjuti lagi dengan Surat Menteri Pertahanan kepada Menristekdikti pada bulan Maret 2017 tentang pelaksanaan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dalam kegiatan Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru.
Menhan berharap, dalam pelaksanaan Pembinaan Kesadaran Bela Negara, para Rektor/Ketua/Direktur dan Koordinator Kopertis Perguruan Tinggi dapat terus berkoordinasi dengan institusi terkait di daerah baik dengan institusi TNI, Polri, Pemda, maupun lembaga terkait.
Dengan demikian akan terwujud kader-kader pemimpin yang selalu berada di depan dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongannya. Dan, para intelektual muda ini akan selalu menjadi role model bagi generasi muda lainnya di Indonesia maupun dunia.
“Saya berharap, agar Perguruan Tinggi di Indonesia ini tidak hanya mencetak intelektual muda yang cerdas, tetapi juga mencetak para pemimpin bangsa di masa depan yang memiliki sifat kenegarawanan yaitu yang memiliki kecintaan kepada tanah air, rela berkorban bagi bangsa dan negara, setia kepada Pancasila dan cita-cita negara”, tutur Menhan.
Sementara itu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti menyampaikan terima kasih kepada Kemhan dan jajaran TNI yang telah membantu dan bekerjasama dalam pelaksanaan Pendidikan Kesadaran Bela Negara selama di lingkungan Perguruan Tinggi.
Selama ini kegiatan Pembinaan Besadaran Bela Negara, sudah dilakukan oleh Kemenristek Dikti dengan bekerjasama dengan Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan Kodam, Kodim, Rumpin Rindam, dan instansi terkait lainnya. Diharapkan, dengan penyelenggaraan Rakor dan Evaluasi ini akan semakin mempererat kerja sama tersebut, sehingga pendidikan bela negara semakin baik dan efisien.
Dikatakannya bahwa Mahasiswa merupakan bagian dari komponen penting dalam perjuangan bangsa kedepan, sehingga sudah menjadi tekat dari Kemenristek Dikti bahwa pada tahun ini akan mewajibkan dimasukannya kurikulum bela negara dan pendidikan anti korupsi.
“Rakor ini sangat tepat waktu, bisa menjadi bekal bagi kita semua di Perguruan Tinggi untuk mecari bentuk yang paling tepat bagaimana memasukan pendidikan bela negara dalam kurikulum”, tuturnya.
Mewajibkan pendidikan bela negara ke Kampus akan menggunakan bentuk dan pendekatan yang tepat. Karena itu, diharapkan pertemuan ini dapat memberikan rekomendasi yang terbaik bagaimana bentuk dan pendekatan yang tepat format pendidikan bela negara bagi para mahasiswa saat ini yang merupakan generasi milenial.
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Bela Negara di Perguruan Tinggi ini berlangsung selama satu hari. Selain dihadiri para Rektor/Pimpinan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, hadir pula perwakilan pejabat dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama serta pejabat dari Mabes TNI dan Angkatan.
Di sela-sela rakor yang diikuti sekitar 200 Perguruan Tinggi se-Indonesia, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pelaksanaan Pembinaan Kesadaran Bela Negara antara Kemhan dengan 3 (tiga) Perguruan Tiggi. Penandatanganan dilakukan Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Bondan Tiara Sofyan dengan Rektor Univ. Jenderal Achmad Yani (Unjani) Mayjen TNI (Purn) Witjaksono, M.Sc, Rektor Univ. Tarumanegara (Untar) Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan dan Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd mewakili Univ. Negeri Jakarta (UNJ).
Acara dilanjutkan dengan pemberian Piagam Penghargaan Dharma Bela Negara oleh Menhan RI kepada UPN Veteran Jogjakarta, ITENAS Bandung dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Jawa Timur. Penghargaan diberikan atas partisipasinya dalam pendidikan bela negara. (BDI/RAF)