Dirjen Pothan Kemhan Membuka Rapat Koordinasi Potensi Pertahanan TA. 2019
Kamis, 28 Februari 2019Jakarta – Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si membuaka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Potensi Pertahanan TA. 2019 dengan tema “Mewujudkan Pertahanan Nirmiliter sebagai Bagian Pertahanan Negara yang Tangguh”, Kamis, (28/2), di ruang Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan, Jakarta.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahwa Sistem Pertahanan Semesta melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan Sumber Daya Nasional lainnya. Serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut. Yaitu untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Dirjen Pothan dalam sambutannya mengatakan, bahwa Rakor Pothan diselenggarakan dalam rangka meningkatkan koordinasi, sinkronisasi serta untuk memperoleh masukan dari Kementerian/Lembaga terhadap penyusunan kegiatan pada program kerja Ditjen Pothan Kemhan TA. 2020.
Kementerian/Lembaga perlu berkoordinasi mengambil dan mengantisipasi langkah-langkah situasi yang terkait berkontribusi dengan strategis dalam kondisi sesuai tingkat ancaman yang berlaku.
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan sudah membuat pedoman strategis Pertahanan Nirmiliter yang telah mempertimbangkan karakteristik ancaman Nonmiliter dan kompetensi fungsional lembaga yang menanganinya.
“Implementasi sifat semesta dalam sistem pertahanan negara adalah totalitas segenap unsur dari komponen bangsa untuk terlibat dalam upaya pertahanan negara”, ujar Dirjen Pothan.
Sebagaimana diketahui, bahwa pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan daya tangkal negara dan bangsa untuk menanggulangi setiap ancaman, pelibatan segenap unsur dari komponen bangsa dalam pertahanan negara, tidak saja upaya di masa perang tetapi juga pada masa damai.
Lebih lanjut Dirjen Pothan mengungkapkan bahwa di masa perang pelibatan itu lebih pada implementasi penggunaan kekuatan komponen utama. Dalam hal ini adalah Tentara Nasional Indonesia didukung oleh Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung melalui mobilisasi dan demobilisas.
Strategi pertahanan menghadapi ancaman yaitu dengan memadukan lapisan Pertahanan Militer dan lapisan Pertahanan Nirmiliter. “Lapisan Pertahanan Nirmiliter merupakan kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman Non militer”, ungkap Dirjen Pothan.
Diakhir sambutannya Dirjen Pothan mengharapkan dari hasil Rakor Pothan tersebut, akan terwujud sinergitas dalam pelaksanaannya, menyatukan persamaan visi yang strategis dengan dilandasi pertahanan negara yang kuat dan tangguh. (WND/SSI)