Untuk Hindari Perbedaan Persepsi, Menhan Berikan Pembekalan kepada Mahasiswa UNHAN Indonesia
Senin, 3 Desember 2018Sentul, Bogor – Mahasiswa Universitas Pertahanan (UNHAN) Indonesia sebagai kader-kader pemimpin sekaligus sebagai pemikir strategis Pertahanan Negara di masa mendatang, diharapkan dapat memahami secara jelas hakekat ancaman, strategi diplomasi pertahanan dan pentingnya penanaman kesadaran bela negara. Selain itu mahasiswa UNHAN perlu memahami kebijakan tata kelola pertahanan negara yang efektif dan profesional untuk menghindari timbulnya perbedaan persepsi.
Demikian diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat memberikan pembekalan kepada mahasiswa UNHAN Indonesia di Sentul Bogor, Senin (3/12). Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “Kebijakan Diplomasi Pertahanan Negara Sebagai bagian integral dari Strategi Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman terhadap keutuhan NKRI”.
Dihadapan sejumlah 240 mahasiswa UNHAN Indonesia, Menhan juga berharap pembekalan ini dapat memperbesar kesamaan pandang serta membangkitkan pemikiran dan komitmen bersama dalam mewujudkan pertahanan negara yang tangguh.
Salah satu implementasi konkret pendekatan “soft power” Menhan dalam mendukung strategi pertahanan negara adalah melalui pendekatan diplomasi pertahanan negara yang ditujukan untuk mewujudkan kawasan dan dunia yang aman, damai dan sejahtera.
Dalam konteks strategi diplomasi pertahanan, Kemhan mengadopsi pendekatan diplomasi pertahanan 4 (empat) poros yaitu dengan menjaga kesimbangan hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, China dan ASEAN.
Hubungan tersebut sangat strategis mengingat semakin tingginya kesamaan cara pandang didalam upaya untuk mewujudkan kepentingan nasional masing-masing negara (Mutual National Interest) ditengah kompleksitas dinamika lingkungan strategis kawasan yang semakin berkembang.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa Indonesia juga memandang perlunya negara-negara dari seluruh kawasan di belahan dunia manapun untuk bersama-sama membesarkan persamaan dan juga bersama-sama mengecilkan perbedaan yang selama ini dapat mengganggu hubungan persaudaraan.
Sehingga hal ini akan lebih memperkuat persatuan dan kerja sama antar negara dan antar kawasan demi mewujudkan cita-cita mulia bersama untuk membangun dunia yang lebih aman, damai dan sejahtera.
Selanjutnya pada hari dan tempat yang sama setelah memberikan pembekalan kepada mahasiswa UNHAN, Menhan juga memberikan pembekalan kepada sejumlah pejabat eselon 1, 2 dan 3 serta dosen-dosen di lingkungan UNHAN Indonesia. (ERA/SPD)