Lomba PCTA Lahirkan 4080 Kader Bela Negara Terbaik dari 34 Provinsi di Indonesia
Jumat, 21 September 2018Bandung – Lomba Diskusi Parade Cinta Tanah Air (PCTA) antar Perguruan Tinggi (PT) dan SLTA sederajat yang diikuti 4080 peserta dari 34 provinsi ini melahirkan sejumlah warga bela negara. Ini artinya kader bela negara bertambah 4080 orang dimana mereka adalah peserta PCTA yang telah mendapat sertifikat dari Dirjen Pothan Kemhan sebagai kader bela negara terbaik dari daerahnya masing-masing.
Saat memberi pengarahan sekaligus membuka ‘Lomba Diskusi antar Perguruan Tinggi PCTA Tingkat Pusat Tahun 2018’ di Bandung, Kamis (20/9), Menhan Ryamizard Ryacudu berpesan untuk mempertahankan apa yang telah dibuat karena apa yang dibuat hari ini dapat berguna bagi bangsa dan negara ini.
Menhan juga berpesan kepada peserta PCTA untuk menjadi generasi masa depan yang maju dan unggul serta berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak berhenti untuk berkarya. Selain itu generasi muda harus memiliki kekuatan integritas, Pancasilais, mental yang kokoh, ulet dan kokoh demi kemajuan bangsa dan negara.
Karena para peserta PCTA adalah putra/i terbaik bangsa yang memiliki keistimewaan dan mampu menunujukkan keteladanan sebagai pelajar terpilih yang berprestasi, berdisplin dan bermoral serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu, “Mewujudkan Generasi Muda Berkarakter, Maju, Mandiri dan Cinta Tanah Air”.
Demikian halnya dengan Ibu Nora Ryamizard Ryacudu saat memberikan arahan kepada peserta PCTA bahwa peserta diharapkan memiliki karakter sesuai dengan harapan, cita-cita dan tujuan dari program yang diselenggarakan Kemhan setiap tahunnya ini.
Yaitu menjadi pemuda-pemudi yang memiliki karakter, menjadi harapan dan masa depan bangsa serta membentuk generasi muda yang kreatif dan inovatif dalam upaya mengisi kemerdekaan. Seorang anak yang berkharakter akan terlihat dari iman dan taqwanya.
Ibu Menhan berharap para peserta PCTA dapat menjadi ikon dan embrio yang positif bagi generasi muda lainnya. Namun yang terpenting adalah setiap generasi haruslah lebih baik dari generasi sebelumnya dan lebih peka dari generasi sebelumnya.
Selain lomba diskusi, dalam PCTA yang dilaksanakan mulai Maret – Agustus 2018 ini juga ditampilkan karya dan inovasi para mahasiswa dan pelajar SLTA sederajat se-Indonesia. Mereka adalah generasi muda yang merupakan duta-duta daerah yang telah mengikuti seleksi di tingkat daerah dan berhak untuk tampil di tingkat pusat guna menguji hasil inovasi dan temuan yang telah mereka ciptakan di daerah.
Lomba diikuti 240 tim dengan jumlah peserta 4080 orang dengan rincian peserta dari tingkat SLTA diikuti 120 tim dengan peserta berjumlah 2040 orang. Sedangkan di tingkat PT diikuti 34 tim dari 34 provinsi dengan peserta berjumlah 68 orang.
Tampil sebagai pemenang lomba karya Inovasi tingkat PT adalah tim dari Papua yang diwakili Univ. Cendrawasih, dengan hasil karya “Beras Analog Berbahan Dasar Sagu yang Diformulasikan dengan Daun Kelor dan Buah Merah.” Sedangkan juara kedua diraih Prov. Jawa Tengah yang diwakili Univ. Tidar Magelang dan juara ketiga diraih Univ. Mulawarman Kaltim.
Sedangkan juara pertama tingkat SLTA sederajat diraih SMKN 1 Tanjung PInang dari Prov. Kepri, juara kedua dari Prov. Gorontalo yaitu SMAN 1 Telaga dan juara ketiga diraih SMAN 2 Wonogiri, Jawa Tengah.
Tampil sebagai juara favorit pertama untuk tingkat PT adalah Univ. Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara dan juara Favorit kedua diraih Univ. Achmad Dahlan Jogjakarta dan juara Favorit ketiga diraih Univ. Syah Kuala Banda Aceh. Sedangkan di tingkat SMA tampil sebagai juara favorit pertama adalah SMAN 2 Amlapura Bali, favorit kedua diraih SMAN 26 Jakarta dan favorit ketiga diraih SMAN 9 Bandar Lampung. (ERA/RAF)