Menhan RI dan Menhan Malaysia Pimpin Sidang Ke 40 GBC Malindo di Kuala Lumpur, Malaysia
Kamis, 28 September 2017Kuala Lumpur – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu bersama dengan Menteri Pertahanan Malaysia YB Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein memimpin Sidang Ke 40 General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (29/9). Dalam Sidang tahunan ini Menhan RI dan Menhan Malaysia menjadi Ketua Delegasi dari masing-masing kedua negara.
Turut serta dalam Delegasi Indonesia antara lain selain pejabat dari Kemhan juga hadir sejumlah pejabat perwakilan dari beberapa instansi terkait antara lain Kementerian Luar Neger, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, Bakamla, Basarnas dan BIN.
Sidang ke-40 GBC Malindo ini merupakan forum yang sangat penting dan strategis dalam memelihara dan meningkatkan hubungan kedua negara. GBC Malindo menjadi wadah strategis untuk memfasilitasi kepentingan nasional kedua negara terutama membahas dan mengatasi permasaIahan seputar perbatasan di kedua negara serta bidang-bidang operasi dan non operasi, yang mencakup aspek security dan prosperity.
Menhan RI mengatakan, sejauh ini forum kerjasama Malindo telah mengalami banyak kemajuan dengan hasil-hasil yang konkrit dan dirasakan manfaatnya, baik dalam mengatasi permasalahan keamanan di wilayah perbatasan kedua negara, maupun dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan sosial budaya kedua negara yang berkaitan dengan perlintasan orang dan barang. “Kontribusi kerjasama dapat disaksikan dalam peningkatan hubungan pemerintah kedua negara juga hubungan antar negara yang semakin erat”, jelas Menhan RI.
Lebih lanjut dijelaskan, kinerja forum GBC Malindo yang terus meningkat juga ditunjukkan dari jumlah dan jenis aktivitas di berbagai bidang. Prestasi yang telah dicapai ini hendaknya menjadi modal untuk bagi Indonesia dan Malaysia melangkah pada waktu-waktu mendatang dalam meningkatkan hubungan kedua negara.
Selain hal-hal yang positif yang telah dicapai dalam kerjasama Malindo ini, Menhan RI menambahkan Indonesia dan Malaysia juga masih menghadapi sejumlah tantangan yang semakin kompleks yang memerlukan usaha bersama untuk mengatasinya melalui forum GBC Malindo ini.
Menurut Menhan RI, di wilayah perbatasan kedua negara masih terdapat permasalahan yang masih belum terselesaikan dan sudah barang tentu memerlukan semangat bersama untuk mencari solusi terbaik. Disamping itu isu-isu keamanan terutama di wilayah perbatasan masih tetap memerlukan perhatian dan peningkatan usaha bersama khususnya dalam mencegah dan mengatasi isu-isu keamanan yang bersifat trans-national.
“Wilayah perbatasan adalah wilayah terdepan kedua negara yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan oleh aktor-aktor yang menjadi pelaku trans-national crimes. Dalam kondisi global dan regional yang semakin tidak menentu (uncertainty), peningkatan usaha dalam bidang security serta memajukan kesejahteraan dan perekonomian semakin diperlukan”, tambah Menhan RI.