Menhan Berikan Pembekalan Bela Negara Kepada 5.318 Mahasiswa Baru Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Selasa, 22 Agustus 2017Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara kepada Mahasiswa Baru Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dalam rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan 2017 (PBAK) Selasa (22/8) di Lapangan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebanyak 5.318 Mahasiswa Baru Universitas Islam Syarif Hidayatullah mengikuti pembekalan tersebut.
Kegiatan PBAK 2017 UIN Syarif Hidayatullah dengan tema “Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan, Serta Memperkokoh Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara” berlangsung selama empat hari. Tujuan diselenggarakannya kegiatan PBAK 2017 ini adalah bagian dari upaya UIN agar para Mahasiswa Baru UIN lebih mudah dapat beradaptasi dengan proses pembelajaran dan kehidupan Akademik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Menhan mengucapkan selamat atas terpilihnya anak-anakku menjadi mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah “Ceramah bela negara ini sesuai dengan visi dan misi yang diemban UIN Jakarta, yakni keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan,” tandas
Semangat bela negara ini diperlukan bangsa Indonesia guna menghadapi derasnya fenomena dan persaingan mempertahankam eksistensi suatu bangsa dalam era globalisasi yang syarat dengan persaingan ekonomi dan ketergantungan satu dengan yang lain.
Menurut Menhan, seiring dengan perkembangan global yang menghadirkan hakikat ancaman yang beragam dan kompleks, semakin disadari bahwa pertahanan negara tidak cukup dilakukan melalui pendekatan aspek militer semata, namun diperlukan adanya Wawasan Kebangsaan yang kuat dari seluruh Komponen Bangsa agar tidak mudah terpengaruh oleh provokasi ideologi-ideologi asing. “Hanya dengan kesadaran untuk membela negara, kita akan mampu berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara”, kata Menhan.
Dengan Penerapan Kesadaran Bela Negara ini, bangsa Indonesia akan memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai Jati Diri dan Budaya Bangsa sekaligus sebagai benteng yang kuat guna menjaga Keutuhan dan Persatuan Nasional Indonesia.
Esensi dari Kesadaran Bela Negara ini pada hakekatnya adalah untuk membentuk anak bangsa yaitu “The Man Behind the Gun”yang berkarakter dan memiliki kesadaran sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai luhur bela negara yaitu Cinta tanah air; Sadar berbangsa dan bernegara; Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; Rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta; Mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.
Menhan lebih lanjut mengatakan, Mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan. Untuk itu, sebagai generasi masa depan haruslah terus berusaha menjadi generasi yang maju dan unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta teruslah berkarya.”Selain itu, harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasilais, mental yang kokoh dan pantang menyerah untuk berjuang demi kemajuan bangsa dan negara”, tambahnya.
Menhan mengharapkan dalam rangka penguatan karakter, apabila kalian jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang senantiasa mengedepankan hati nurani sebagai landasan dan tingkah laku perbuatan untuk kesamaan berpikir, masa depan Indonesia di pundak kalian semua, ilmu pengetahuan faktor penting untuk menjadikan generasi bangsa yang cerdas, dan prinsip akidah dalam agama islam yaitu lakum dinukum waliyaddin dalam mewujudkan komitmen bersama untuk membela, membangun dan mewujudkan cita-cita nasional Indonesia.(WND/ASW)